Pengaruh interval aplikasi pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan hasil tiga genotipe padi padateknik budidaya salibu

Padi merupakan sumber bahan makanan pokok bagi hampir 95% penduduk Indonesia. Kebutuhan beras yang tinggi menjadikan padi sebagai komoditas yang strategis bagi bangsa Indonesia. Indonesia hanya mempunyai dua musim sehingga saat peralihan musim dari hujan menuju kemarau diperlukan alternatif budidaya padi yang dapat meminimalkan resiko gagal panen, salah satunya yaitu dengan teknologi budidaya padi Salibu. Budidaya padi salibu memerlukan unsur hara yang cukup alhasil penggunaan pupuk kimia sangat efektif. Namun apabila diaplikasikan terus menerus dapat menimbulkan kerusakan tanah, untuk itu diperlukan suatu alternatif pemupukan yang ramah lingkungan yaitu dengan pupuk hayati. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh interval aplikasi pupuk hayati, mengetahui pengaruh genotipe, dan mengetahui interval aplikasi dan genotipe yang memberikan hasil terbaik pada budidaya padi Salibu. Penelitian ini dilaksanakan di lahan sawah Desa Grendeng, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas. Penelitian dilaksanakan dari bulan April sampai Agustus 2016. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Faktor yang dicoba adalah interval pemupukan yang terdiri dari 3 taraf yaitu tanpa pemupukan, 7 hari, 14 hari dan genotipe yang terdiri dari 3 jenis yaitu Basmati, G19, dan Inpari 30. Data dianalisis dengan uji F dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test 5 %. Variabel yang diamati meliputi persentase singgang per rumpun, jumlah tunas per rumpun, tinggi tanaman, jumlah anakan total, jumlah anakan produktif, umur berbunga, umur panen, panjang malai, jumlah gabah per malai, persentase gabah isi, bobot gabah per rumpun dan bobot gabah per petak efektif. Hasil penelitian menunjukan bahwa Interval pemupukan menyebabkan perbedaan hasil terhadap persentase gabah isi pada padi yang dibudidayakan dengan teknik budidaya salibu. Genotipe padi menyebabkan perbedaan hasil terhadap jumlah tunas per rumpun pada padi yang dibudidayakan pada teknik budidaya salibu. Interval pemupukan terbaik yaitu pada interval 7 hari sekali dibanding tanpa pemupukan dan interval pemupukan 14 hari sekali. Genotipe Inpari 30 memberikan hasil terbaik dibandingkan genotipe Basmati dan genotipe G19