Gugat Cerai karena Suami Pengguna Narkoba (Tinjauan Yuridis terhadap Putusan Pengadilan Agama Tanjungbalai Nomor 0145/Pdt.G/2016/PA.Tba.)

Salah satu alasan perceraian adalah perselisihan dan pertengkaran yang terjadi terus menerus di dalam sebuah rumah tangga. Perceraian merupakan jalan keluar yang paling baik bagi pasangan suami isteri yang tidak mungkin lagi dapat hidup rukun dalam rumah tangganya, di dalam kasus ini yang terjadi adalah salah satu pihak selalu berjudi dan menggunakan narkoba, berselingkuh, serta selalu bertindak kasar. Akibat hal tersebut salah satu pihak mengajukan gugatan perceraian ke Pengadilan Agama. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu pertimbangan hukum hakim dalam memutus perkara gugatan perceraian karena suami pengguna narkoba yang terjadi di Pengadilan Agama Tanjungbalai pada Putusan Nomor 0145/Pdt.G/2016/PA.Tba. Metode Penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah yuridis normtif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pertimbangan hukum hakim kurang lengkap, karena hakim dalam memutus perkara ini menggunakan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 Jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, sebaiknya hakim menambahkan pada Pasal 19 huruf (a), (b), dan (d) Peraturan Pemerintah Tahun Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Jo Pasal 116 huruf (a), (b),(d),dan (g) yaitu salah satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabok, pemadat, penjudi, dan lain sebagainya yang sukar disembuhkan. Salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama 2 (dua) tahun berturut-turut tanpa izin pihak lain dan tanpa alasan yang sah atau karena hal lain di luar kemampuannya. Salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiayaan berat yang membahayakan pihak lain. Suami melanggar taklik talak