Pengabdian Pada Masyarakat: Participatory Action Research (PAR) Pemberdayaan Santri dalam Rintisan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) di Desa Candirejo Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar

Lembaga bisnis Islami (syariah) merupakan salah satu instrument yang digunakan untuk mengatur aturan-aturan ekonomi Islam. Sebagai bagian dari sistem ekonomi, lembaga tersebut merupakan bagian dari keseluruhan sistem sosial. Oleh karenanya, keberadaannya harus dipandang dalam konteks keseluruhan keberadaan masyarakat (manusia), serta nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan. Salah satu potensi lembaga keuangan tersebut adalah Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) sebagai lembaga mikro yang berperan strategis dalam penghimpunan dan penyaluran dana berbasis syariah. Sehingga peran BMT dalam kiprahnya sebagai lembaga intermediasi perlu di optimalkan di tingkatan masyarakat (grass root. Di setiap wilayah berpenduduk selalu terjadi kegiatan pembangunan, namun ada beberapa wilayah yang pembangunannya berjalan di tempat atau bahkan berhenti sama sekali, dan wilayah ini kemudian menjadi wilayah kelas kedua dalam kegiatan ekonomi. Hal ini mengakibatkan penanam modal dan pelaku bisnis keluar dari wilayah tersebut karena wilayah itu dianggap sudah tidak layak lagi untuk dijadikan tempat berusaha. Akibatnya laju pertumbuhan ekonomi wilayah itu menjadi semakin lambat. Maka dibutuhkan partisipasi dari masyarakat dalam hal ini adalah santri. Keterlibatan santri dalam pembangunan masyarakat mutlak diperlukan sehinggga dalam berbagai kegiatan dapat diaktualisasikan nilai-nilai agama yang melekat dari santri. Kegiatan Participatory Action Research (PAR) ini, fokus dalam pemberdayaan santri sebagai entitas yang memiliki kapasitas intelektual dalam rintisan Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) di Desa Candirejo Kecamatan Ponggok Kabupaten Blita