Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Sebagai Wahana Peningkatan Profesionalisme Guru PAI Studi di Fakultas Tarbiyah UIN Maliki Malang

Sertifikasi guru merupakan salah satu upaya untuk peningkatan mutu dan kesejahteraan guru, berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran. Dengan terlaksananya sertifikasi guru, diharapkan akan berdampak pada meningkatnya mutu pembelajaran dan mutu pendidikan secara berkelanjutan. Pelaksanaan sertifikasi guru telah ditunggu-tunggu oleh para guru, dm menjadi topik pembicaraari utama setelah rencana pelaksanaan tahun 2006 tidak jadi dilaksanakan karena peraturan pemerintah sebagai landasan hukum belum ditetapkan. Dengan diterbitkannya Peraturan Mendiknas Nomor 18 tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan, maka sertifikasi guru sudah mempunyai landasan hukum untuk segera dilaksanakan secara bertahap dimulai pada tahun 2007. Tahap awal pelaksanaan sertifikasi dimulai dengan pemberian kuota kepada Kabupaten/ Kota, pembentukan panitia pelaksanaan sertifikasi guru di tingkat propinsi dan kabupaten/ kota, dan penetapan peserta oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota. Agar seluruh Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota mempunyai pemahaman yang sama tentang criteria dan proses penetapan peserta sertifikasi guru, maka perlu disusun Pedoman Penetapan Peserta dan Pelaksanaan Sertifikasi Guru dalam Jabatan. Pedoman ini disusun sesuai amanat dalam Peraturan Mendiknas pasal 4 ayat (3) yang dmyatakan bahwa penentuan peserta sertifikasi berpedoman pada kriteria yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal PMPTK. Persoalan yang muncul sekarang dalam penelitian ini adalah Apakah melalui pendidikan dan latihan profesi guru (PLPG) dapat meningkatkan profesionalisme guru PAI? Bagaimanakah strategi pelaksanaan pendidikan dan latihan profesi guru (PLPG) yang berorientasi pada peningkatkan profesionalisme guru PAI? Bagaimanakah dampak pendidikan dan latihan profesi guru (PLPG) terhadap guru PAI di rayon fakultas tarbiyah UIN Maliki Malang? Melalui penelitian ini metode yang digunakan adalah metode observasi, interview, dokumentasi dari data-data yang diperiukan dalam proses penelitian. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dimana data yang diperoleh di lapangan maupun di perpustakaan dikumpulkan dan dianalisis secara kualitatif. Data penelitian kualitatif tidak berbentuk angka, tetapi lebih banyak berbentuk narasi, deskriptif, cerita, metode observasi, dan metode dokumentasi tertulis Dari penelitian ini ditemukan dan disimpulkan bahwa, Pertama, perubahan setelah pelaksanaan PLPG para guru PAI mampu mendokumentasikan secara baik tentang penyusunan portofolio, membiasakan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat), membiasakan menulis artikel atau karangan ilmiah dan laporan penelitian semisal PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Bahkan PLPG merupakan ajang penyempurnaan, penyegaran sekaligus pengayaan kompetensi guru, khususnya guru PAI. Kedua, disusun sistem pengembangan profesionalitas berkelanjutan bagi guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah. Untuk guru ditangani oleh Direktorat Profesi Pendidik dan untuk Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah ditangani . Direktorat Tenaga Kependidikan. Jadi para insan kependidikan dituntut agar selalu mengembangkan dirinya melalui kegiatan kolektif agar selalu dapat meng-update pengetahuan dan keterampilan baru sesuai tuntutan lingkungan dan profesinya. Ketiga, guru PAI pasca pendidikan dan latihan profesi guru (PLPG) yang merupakan sebagai wahana menigkatka profesionalitas guru PAI yang dalam tersebut mampu direalisasikan di dalam intraksi belajar mengajar maka siswa akan aktif mengikuti intraksi belajar mengajar, menyelesaikan tugas-tugas dengan penuh kesadaran, mudah memahami materi yang diajarkan oleh guru PAI. Pada kondisi yang seperti itu maka kesuksesan belajar dapat tercapai secara maksimal