KONSEP KOTAK GEOWISATA DAN PENERAPANNYA DI DESTINASI PARIWISATA CEKUNGAN BANDUNG

The Bandung Basin region as a tourism destination in West Java Province has a geodiversity that is used as a tourism resource. The process and forms of geodiversity supported by biodiversity and cultural diversity added value for geotourism development in Bandung Basin Tourism Destinations. On the other hand, developing tourism policy in the Bandung Basin still identifies geodiversity as a tourism attraction. This study discusses the method of valuing nature-based tourism attraction as a geotourism attraction in two tourism areas in Bandung Basin Tourism Destinations. The approach used is qualitative research with a unit of analysis based on geotourism box elements which include process element, form, tourism, geobasic, geohistory, and geo +. Primary data was obtained through field observations and semi-structured interviews at four tourism attractions in Pasir Pawon and Djuanda Forest Park Areas. While secondary data is obtained through desk study on previous research and local government policies related to tourism development. The study found that the assessment of four tourism attractions that have geological diversity is still identified as a natural tourist attraction. The geotourism box provides a reinterpretation of more diverse nature-based tourist attractions. Nature-based tourism attraction that meets the criteria based on geotourism box elements is classified as geotourism attraction.Cekungan Bandung sebagai salah satu destinasi pariwisata di Provinsi Jawa Barat memiliki sumber daya geologi yang dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata. Proses dan bentuk keanekaragaman geologi yang didukung dengan keanekaragaman hayati dan budaya memberikan nilai tambah bagi pengembangan geowisata di Destinasi Pariwisata Cekungan Bandung. Di sisi lain, arah kebijakan pembangunan kepariwisataan di Cekungan Bandung masih mengidentifikasikan keanekaragaman geologi sebagai daya tarik wisata. Penelitian ini membahas mengenai metode penilaian daya tarik wisata berbasis alam sebagai daya tarik geowisata pada dua area pariwisata di Destinasi Pariwisata Cekungan Bandung. Pendekatan yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan unit analisis berdasarkan elemen konsep kotak geowisata yang meliputi elemen proses, bentuk, pariwisata, geodasar, geohistory, dan geo +. Data primer diperoleh melalui observasi lapangan dan wawancara semi-struktur pada empat daya tarik wisata di Area Pasir Pawon dan Area Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Sementara data sekunder diperoleh melalui metode desk study terhadap penelitian terdahulu dan kebijakan pemerintah terkait pengembangan kepariwisataan. Hasil penelitian menemukan bahwa penilaian empat daya tarik wisata yang memiliki keanekaragaman geologi masih diidentifikasikan sebagai daya tarik wisata alam. Kotak geowisata memberikan reinterpretasi daya tarik wisata berbasis alam menjadi lebih beragam. Daya tarik wisata berbasis alam yang memenuhi kriteria berdasarakan elemen kotak geowisata diklasifikasikan sebagai daya tarik geowisat