PERANAN NOTARIS PPAT DALAM MELAKUKAN PERLINDUNGAN HUKUM KEPADA PIHAK PEMBELI AKIBAT WANPRESTASI DARI PENJUAL DALAM PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI (PPJB) HAK ATAS TANAH

Berdasarkan uraian pada bab-bab terdahulu, berikut disajikan kesimpulan yang merupakan jawaban terhadap permasalahan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Kedudukan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) bagi para pihak adalah sebagai bukti tertulis (akta otentik) yang mengikat para pihak jika terjadi wanprestasi dari pihak pembeli kepada pihak penjual.Kekuatan mengikat para pihak didasarkan pada syarat sahnya perjanjian sebagaimana diatur di dalam ketentuan Pasal 1320 KUH Perdata. 2. Peranan Notaris di dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) memberikan perlindungan hukum, yaitu perlindungan hukum secara preventif Akta PPJB secara notariil mempunyai kekuatan pembuktian akta otentik yang berlandaskan Pasal 1338 KUHPerdata dan pembeli dapat meminta agar Notaris membuat klausula dalam akta PPJB yang berisi tentang kesepakatan para pihak agar selama PPJB berlangsung, penjual dilarang untuk menjual, menjaminkan sertipikat obyek PPJB kepada pihak manapun, serta pembeli juga dapat meminta supaya sertipikat atau tanda hak milik atas tanah dititipkan kepada pihak ketiga yaitu Notaris atau pihak lain yang ditunjuk dan disepakati bersama oleh penjual dan pembeli. 105 106 Sedangkan perlindungan hukum secara represif pada saat telah terjadi sengketa, maka pihak yang dirugikan dalam perjanjian jual beli tersebut dapat secara aktif melakukan upaya hukum mengajukan gugatan perdata untuk pembatalan perjanjian jual beli ke Pengadilan Negeri untuk mendapat putusan yang seadil-adilnya