PELAKSANAAN TUKAR MENUKAR TANAH KEBUN DENGAN PERBEDAAN BUKTI KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH DI KECAMATAN TALANG EMPAT KABUPATEN BENGKULU TENGAH

Tukar menukar adalah suatu persetujuan dengan mana kedua belah pihak mengikatkan dirinya untuk saling memberikan suatu barang secara bertimbal balik, sebagai suatu ganti barang lainnya. Suatu peralihan hak atas tanah melalui tukar menukar idealnya dilakukan terhadap tanah-tanah yang sudah didaftarkan hak atas tanahnya (bersertipikat), karena akan menimbulkan resiko hukum yang lebih kecil dibandingkan tukar menukar tanah yang belum bersertipikat. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana pelaksanaan tukar menukar tanah kebun dengan perbedaan bukti kepemilikan hak atas tanah (Sertipikat–SKT) di Kecamatan Talang Empat Kabupaten Bengkulu Tengah? (2) Apa saja hambatan yang dapat terjadi dalam proses balik nama pada pelaksanaan tukar menukar tanah kebun dengan perbedaan bukti kepemilikan hak atas tanah (Sertipikat–SKT)? Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum empiris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Bahwa pelaksanaan tukar menukar tanah dengan perbedaan bukti kepemilikan berupa Sertipikat dan Surat Keterangan Tanah (SKT) membutuhkan waktu lama dan proses panjang, karena harus memenuhi beberapa persyaratan dan melalui berbagai tahapan. (2) Hambatan-hambatan dalam hal proses balik nama tukar menukar tanah kebun ini dihadapi oleh para pihak dan dihadapi juga oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Bengkulu Tengah