STUDI TENTANG PERILAKU KONSUMSI DAGING AYAM SELAMA MASA PANDEMI PADA PENGUNJUNG PASAR SALIWANGI CILACAP

Munculnya Covid-19 memberikan banyak perubahan pada kehidupan masyarakat salah satunya perubahan perilaku konsumsi masyarakat. Daging ayam merupakan bahan pangan yang paling diminati masyarakat Indonesia, namun adanya pandemi membuat tingkat konsumsi daging ayam khususnya broiler menurun. Padahal konsumsi daging ayam sangat baik untuk menjaga daya tahan tubuh di tengah pandemi. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan perilaku pembelian dan konsumsi daging ayam, pada keluarga pengunjung Pasar Saliwangi pada masa pandemi. Perubahan yang diamati meliputi frekuensi konsumsi, jumlah anggota keluarga yang mengkonsumsi jumlah pembelian, faktor yang diperhatikan, serta tempat pembelian daging ayam. Penelitian dilakukan di Pasar Saliwangi Cilacap pada tanggal 10 September 2020 – 12 Oktober 2020. Pasar Saliwangi dipilih karena lokasinya yang berada di kawasan sub urban yang merupakan perbatasan perkotaan dengan pedesaan. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode survey dengan teknik pengambilan sampel non-proprobabilitaspuposive sampling pada responden berumur 15-64 tahun yang merupakan pengunjung Pasar Saliwangi yang sedang melakukan pembelian daging ayam dan bersedia menjawab pertanyaan kuesioner yang diberikan. Penelitian dilakukan dengan 3 tahap; observasi, penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Observasi dilakukan terhadap 15 penjual untuk mengetahui keragaman penjual dan pembeli daging ayam, sehingga didapatkan 12 penjual yang layak dan bersedia untuk dilakukan wawancara pada pembelinya. Tahap pertama dilakukan terhadap 30 responden untuk menentukan proporsi responden menurut frekuensi kunjungan ke pasar, yang digunakan untuk penentuan jumlah responden, pengujian kuisioner baik menurut indikator validitas maupun reliabilitas. Dari tahap pertama didapatkan jumlah sampel minimum 160 responden untuk penelitian utama. Penelitian utama dilakukan pada 224 responden untuk keperluan reduksi data baik berdasarkan kelengkapan dan konsistensi jawaban. Data yang didapat kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis menunjukan saat pandemi responden dengan frekuensi konsumsi 2->5x/minggu berkurang sebanyak 17%, hal ini diikuti penurunan jumlah daging ayam yang dibeli saat pandemi. Responden menjadi lebih peduli terhadap kesegaran dan kebersihan daging ayam sebelum membelinya. Kebanyakan masyarakat sub urban tetap memilih pasar tradisional sebagai tempat untuk membeli daging ayam baik sebelum maupun saat pandemi. Selain itu penurunan frekuensi konsumsi dan jumlah pembelian daging ayam terjadi pada responden yang berumur >56 tahun, memiliki jumlah anggota >4 orang, dan memiliki anggaran belanja >100-200 ribu. Sehingga selama pandemi terdapat perubahan perilaku konsumsi daging ayam seperti penurunan pada frekuensi konsumsi/minggu, jumlah daging ayam yang dibeli, anggota keluarga yang mengkonsumsi daging ayam, serta berubahnya faktor yang diperhatikan sebelum membeli daging aya