PERAN RUMAH SAKIT DALAM PENANGGULANGAN COVID-19 MELALUI PEMULASARAN JENAZAH STUDI DI RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO SEMARANG

Penetapan Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV) sebagai Penyakit yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangannya telah ditetapkan oleh pemerintah melalui Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/MENKES/104/2020. Pemulasaran jenazah dianggap sebagai langkah efektif penanggulangan wabah Covid-19. Dalam melakukan pemulasaran jenazah tentu membutuhkan peran dari rumah sakit untuk mengurangi tingkat penularan/penyebaran Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan metode pendekatan secara yuridis sosiologis dan spesifikasi penelitian secara deskriptif analitis. Dalam pengumpulan data di lapangan melalui wawancara kepada beberapa narasumber. Data yang terkumpul kemudian diolah dan dianalisis menggunakan metode analisis kualitatif. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa rumah sakit diberikan kedudukan oleh hukum untuk menjadi subjek hukum dan berperan dalam bidang kesehatan. Peran rumah sakit dapat dibedakan menjadi dua yaitu peran imperatif dan peran fakultatif. Peran imperatif merupakan peran berdasarkan kaidah hukum mengandung perintah sedangkan peran fakultatif mengandung kebolehan. RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang sebagai rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Tengah turut berperan dalam penanggulangan Covid-19 melalui pemulasaran jenazah. Sebagai bentuk peran RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang terhadap penanggulangan Covid-19 melalui pemulasaran jenazah maka ditetapkan Standar Prosedur Operasional (SPO) tentang Pemulasaran Jenazah Covid-19. Pedoman ini diharapkan dapat mencegah penularan Covid-19 dari jenazah ke petugas, keluarga, maupun masyarakat secara luas. Meskipun dalam pelaksanaannya terdapat hambatan tetapi pihak rumah sakit berhasil melakukan berbagai langkah strategi untuk mengatasinya