HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL ATASAN DENGAN KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIA JEMBER)

Puslitkoka Jember selain menjadi pusat penelitian juga terdapat sebuah usaha kecil menengah yang dinamai koperasi karyawan sekar yang menjual produk dari olahan mandiri kopi dan kakao,produk yang banyak di minati karna rasanya yang khas dan juga dari hasil penanaman biji perkebunannya sendiri, dalam menjaga kualitasnya seorang atasan yang bertanggung di bagian produksi menerapkan komunikasi antar pribadi dengan karyawan yang di harapkan para karyawan dapat mengerti dan menunjukan performa kinerja yang baik. 42 tenaga yang bekerja di bagian produksi kopi dan coklat jember ini membuat kondisi lingkungan begitu ramai perlu adanya kordinasi tim yang harus membaur di tambah lagi faktor usia, jenis kelamin, dan posisi kerja yang berbeda Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antar idenitas komunikasi atasan dengan kinerja karyawan melalui aktifitas komunikasi antar pribadi Teori yang di gunakan dalam penelitian ini ialah Fundamental Interpersonal Relations Orientations yang di kemukakan oleh Schutz bahwa manusia membutuhkan manusia lain dalam hidupnya yang di dasari kebutuhan antar pribadi untuk control dan afeksi, Penelitian pada fenomena ini menggunakan tekhnik analisis kuantitatif, Data di pereoleh melalui proses observasi lapangan, menyebarkan kuisioner, dokumentasi serta wawancara, subjek pada penelitian ini berjumlah 1 orang penanggung jawab divisi produksi hilir kopi dan kakao dan 42 pekerja pengelolahan kopi dan kakao. Penelitian ini di fokuskan kepada hubungan kualitas komunikasi Interpersonal atasan dengan kualitas kinerja karyawan. Berdasarkan hasil penelitian, pada fenomena aktivitas komunikasi antar pribadi atasan dengan karyawan di bagian produksi Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember masih kurang yakni 357 pada derajat hubungan yang lemah, perlu adanya pendekatan komunikasi kembali, terfokus pada karyawan yang mengoperasikan mengontrol mesin sampai pada kedisiplinan dan kecermatan pada saat pengemasan perlu lebih diberikan perhatian, pendekatan yang hangat yang bertujuan untuk bisa mengonrol dan mengubah kinerja karyawan lebih baik lagi