IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MOHAMMAD NATSIR (RSMN) KOTA SOLOK BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR 1 TAHUN 2020 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK

ABSTRAK Alexs Alfa Dinata : Implementasi Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Rumah Sakit Umum Daerah Mohammad Natsir (RSMN) Kota Solok Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Solok Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Dalam rangka upaya membatasi aktivitas merokok seseorang di Kota Solok maka Pemerintah Kota solok mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kawasan Tanpa Rokok. Penetapan kawasan tanpa rokok (KTR) perlu diselenggarakan di fasilitas pelayanan kesehatan, salah satunya di rumah sakit.. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab latar belakang masalah peneliti yaitu bagaimana Implementasi Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Rumah Sakit Umum Daerah Mohammad Natsir (RSMN) Kota Solok Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Solok Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Kawasan Tanpa Rokok dan apa kendala dalam Implementasi Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok di Rumah Sakit Umum Daerah Mohammad Natsir (RSMN) Kota Solok. Penelitian ini merupakan penelitian hukum sosiologis atau lapangan. Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi dan wawancara. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Adapun sumber data primer dalam penelitian ini adalah data yang bersumber dari Direktur, Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Koordinator Security dan Pengunjung Rumah Sakit. Sedangkan sumber data sekundernya dari buku-buku, jurnal, hasil-hasil penelitian, peraturan perundang-undangan serta literature yang berkaitan dengan kajian pada penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, Implementasi Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Rumah Sakit Umum Daerah Mohammad Natsir (RSMN) Kota Solok Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Solok Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Kawasan Tanpa Rokok sudah diterapkan dan pihak rumah sakit juga sudah membentuk tim khusus atau satuan petugas anti rokok. Pengawasan sudah berjalan, tetapi belum efektif dan belum ada sanksi yang secara tegas diberikan kepada pengunjung yang kedapatan merokok diarea rumah sakit oleh para petugas/pegawai rumah sakit, kalaupun ada pengunjung yang ketahuan merokok pada area rumah sakit hanya diberikan teguran. Dan dalam penerapannya masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh pihak Rumah Sakit sehingga peraturan tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya