Hubungan Sosial Keagamaan Kaum Nahdliyin dan Hindu di Bali: Studi Kasus Desa Tuban Kecamatan Kuta Kabupaten Badung, Bali

Tesis ini membahas mengenai Hubungan Sosial Keagamaan Kaum Nahdliyin dan Hindu di Tuban, Badung, Bali. Desa Tuban Kecamatan Kuta Kabupaten Badung menjadi desa transit menuju Denpasar dan daerah lain di Bali melalui jalur Udara. Selain itu, Desa Tuban didiami oleh mayoritas penduduk Muslim berlatar belakang penduduk Jawa dan Madura. Metode yang digunakan ialah kualitatif-deskriptif, penelitian ini tergolong pada penelitian kepustakaan. Sumber penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu primer dan sekunder. Sumber tersebut digali dengan menggunakan teknik wawancara mendalam kepada informan di lapangan sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sosiologis dan fenomenologis. Tesis ini membuktikan bahwa keberagamaan selalu mengalami perkembangan. Kesadaran beragama Kaum Nahdliyin dan Hindu di Bali utamanya tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama dan tokoh Hindu di Kabupaten Badung dimotivasi oleh fakta kemajemukan agama dan kesadaran membina hubungan sosial keagamaan dituntut untuk lebih konsisten dalam suasana harmonis. Adanya budaya Hibriditas antara Hindu dan Islam di Tuban Badung, Bali yang pada saat jaman kerajaan masih sangat kental dengan nuansa ke- Hinduan-nya. Temuan tesis ini adalah terdapat hubungan sosial keagamaan antara Hindu dan Kaum Nahdliyin, keduanya tidak saling menegasikan (meniadakan) tetapi justru mampu hidup berdampingan dan harmonis dalam membina hubungan sosial keragaman dan keberagamaan bersama, ditandai adanya usaha menyama-braya (membentuk keluarga) dalam konsep ?pesemetonan? yaitu sebentuk istilah atau ungkapan kekeluargaan yang erat kepada kelompok Islam, terjadinya hubungan sosial keagamaan oleh faktor keharmonisan yang ditandai dengan bertukar peran dalam kegiatan keagamaan yang dibungkus oleh kearifan lokal. Kata Kunci: Hubungan Sosial, Budaya Hibrid, Keagamaan, Pesemetona