Tathwir al-Kafa'ah al-Tarbawiyah wa al-Mihniyah li Mu'allimii al-lughah al-'Arabiyah fi al-madaris al-Tsanawiyah al-Islamiyah fi Tangerang al-Janubiyah

Guru sebagai salah satu unsur pengelola pendidikan pada suatu lembaga pendidikan yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Guru juga merupakan ujung tombak dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, tidak diragukan lagi bahwa peranan kompetensi seorang guru memang sangat penting dalam keberhasilan penyelenggaraan program pendidikan, dan sebagian besar ditentukan oleh peranan dan kompetensi pedagogik dan profesional guru tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap sekaligus menganalisa kondisi di lapangan mengenai tingkat kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru bahasa Arab yang mengajar di Madrasah Aliyah di kota Tangerang Selatan, adapun subyek penelitian adalah guru bahasa Arab yang sudah Serifikasi dan juga guru yang belum lulus S1, dengan jumlah 8 guru bahasa Arab yang terdiri dari 5 guru yang sudah tersertifikasi dan 3 belum tersertifikasi. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Deskriptif Kualitatif, metode pengumpul data berupa Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. Sementara Analisis data menggunakan teori Milles dan Hubberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik guru bahasa Arab di Madrasah Aliyah di kota Tangerang Selatan baik yang sudah sertifikasi maupun yang belum tergolong rendah. Hal ini ditunjukkan dengan beberapa indikator dan komponen kompetensi pedagogik yang masih belum diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran, begitu juga dengan kompetensi profesionalnya, dalam hal peningkatan kompetensi yang dilakukan oleh guru masih belum maksimal sehingga dukungan dari pihak sekolah sangat diharapkan dalam menciptakan guru yang profesional. Kompetensi pedagogik dan profesional guru bahasa Arab yang masih rendah tentu butuh penanganan, perbaikan dan pengembangan. Perbaikan bisa dilakukan melalui beberapa cara diantaranya, peningkatan pengetahuan dan wawasan keilmuan guru mengenai keterampilan mengajar melalui In House Training atau MGMP/KKG, melanjutkan jenjang studi lanjut, mengikuti pelatihan, lokakarya dan seminar pembuatan perangkat pembelajaran (RPP dan Silabus), melakukan penelitian tindakan kelas, diskusi teman sejawat sesama guru mengenai pengelolaan pembelajaran, pembuatan media pembelajaran atau karya, meningkatkan keterampilan penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran. Sementara pihak sekolah bisa melakukan penyusunan program penyetaraan kualifikasi akademik guru, supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah, Pemantapan Kinerja Guru (PKG), memberikan peluang dan waktu lebih kepada guru untuk meningkatkan pengetahuan dan pengembangan diri dan meningkatkan kesejahteraan guru dengan pemberian insentif diluar gaji, imbalan, tunjangan atau penghargaan. Karena kesejahteraan guru sangat berdampak pada kinerja guru sehingga dengan upaya ? upaya tersebut diharapkan akan tercipta guru yang profesional