تعليم التعبير الاصطلاحي في العربية المعاصرة

Idiom dalam bahasa Arab Kontemporer, yaitu Idiom Bahasa Arab Fushah yang digunakan pada era ditempat kita hidup sekarang, Memiliki kekayaan makna dan perkembangan, yang mana tingkat kekayaan dan perkembangan ini bervariasi dari satu bidang ke bidang lainnya. Bahkan, banyak penutur non-Arab dari santri menghadapi banyak kesulitan ketika berhadapan dengan beberapa teks bahasa Arab yang mengandung ungkapan-ungkapan ini. Terutama di Pondok Pesantren Babussalam Depok, untuk kelas tiga tingkat SMP dengan buku At-Ta?bir min silsilati ta?lim al-lughoh al-arabiyah linnathiqina bighoiriha lil mustawa al-awwal watsani. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pola atau model idiomatik dalam bahasa Arab kontemporer dari buku tersebut dan untuk mengungkap kesulitan dalam belajar serta mengajarkanya dan juga untuk mengklarifikasi metode pengajaran yang diusulkan untuk mengajar pola atau model idiomatik dalam bahasa Arab kontemporer. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan deskriptif, yang merupakan analisis yang digunakan untuk mengumpulkan metadata. Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Babussalam sebuah Lembaga Pendidikan di bawah naungan Yayasan Babussalam As-Sunnah, Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Adapun hasil penelitian ini adalah Pola Pertama dalam Idiomatik Bahasa Arab Kontemporer adalah Pola Terminologi Idiom yang berbeda-beda sesuai dengan aspek gramatikalnya atau morfologis atau semantik dan lain-lain. yang itu merupakan bentuk gaya terdistribusi, pertama dalam hal susunan kalimat berita, Klausa Interogatif, Klausa Sela, Syibhul Jumlah dan juga Al-Af?al AlMuta?addiyah. Pola Kedua tunduk pada ekspresi idiomatik bila dibandingkan dengan kata-kata individual dari beberapa fenomena linguistik yang menjadi subjek kata-kata ini, seperti (tandem), yang merupakan ekspresi makna seseorang dalam lebih dari satu formula. ط Pola Ketiga tumpang tindih dengan struktur kontekstual didalamnya dengan idiom. Dan Pola Ke-empat perumpamaan yang menyerupai peribahasa, karena jika perumpamaan itu diulang dan dipopulerkan, maka akan menjadi ungkapan idiomatis. Pola kelima berasal dari unsur-unsur semantiknya, dari lingkungannya dengan sisisisi material dan moral serta dalam tiap jenis-jenisnya. dan ini terlihat dalam refleksi lingkungan alam pribadi orang Arab pada mereka yang tanpa batas, dan pengaruhnya terhadap beberapa aspek kehidupan sosial dan politik Arab sampai batas tertentu didalam berbagai usia. Kedua; Kesulitan dari sudut pandang guru Bahasa Arab yang terlibat dalam penelitian melanjutkan dari aspek utama berikut ini: ١. Kesulitan terkait dengan lingkungan pendidikan. ٢. Kesulitan terkait dengan kurikulum pendidikan (dalam arti luas). ٣. Kesulitan terkait dengan peserta didik. ٤. Kesulitan terkait dengan guru. Ketiga: Metode pengajaran yang diusulkan untuk mengajar ekspresi idiomatik dalam bahasa Arab Kontemporer dari buku tersebut, yaitu: metode induktif, metode standar, metode deskriftif serta metode dialog