Analisis Hadis-hadis Kepemimpinan tentang Profesionalisme dan Aspirasi Rakyat dan Relevansinya terhadap Konsep Kepemimpinan Nabi Muhammad saw Sebagai Kepala Negara

Penelitian ini bertujuan untuk memperjelas pemahaman tentang kepemimpinan Nabi Muhammad saw dari segi kepala negara atau perpolitikan dengan mengembalikan kepada teks-teks keagamaan seperti al-Qur?an dan hadis. Pemahaman tersebut dianalisis untuk mengeksplor pemahaman kepemimpinan terhadap konsep dan ide. Penelitian ini, terdapat beberap rumusan masalah yaitu: bagaimana karakteristik kepemimpinan Nabi Muhammad saw sebagai kepala negara di Madinah?, bagaimana wujud kritik hadis kepemimpinan Nabi Muhammad saw sebagai kepala negara?, bagaimana implementasi pemahaman hadis kepemimpinan Nabi Muhammad saw sebagai kepala negara?. Penelitian ini menggunakan sumber primer yaitu al-Qur?an, hadis, kitab Sirah Nabawiyyah karya Ibnu Hisyam, buku berjudul Difa´u an al-Sunnah, karya Muhammad Abu Syuhaibah, buku berjudul 40 Hadits Shahih: leadership of Muhammad saw, Meneladani Prinsip-prinsip Kepemimpinan Rasulullah saw karya A. Shidqi serta tesis, disertai ataupun literatur yang terkait dengan tema penelian. Pengolahan data, peneliti menggunakan content analysis dan literature review. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, yaitu mengupas secara luas cara pandang konsep kepala negara Nabi Muhammad saw yang masih mengalami diskursus dan proses penelitian ini memasukkan kritik terhadap teks hadis profesional dan aspirasi rakyat kepemimpinan Nabi Muhammad saw selama menjabat kepala negara dengan menggunakan pendekatan filosofis, historis, politik serta kritik hadis. Penelitian ini berupaya mengusungkan konsep kepemimpinan Nabi Muhammad saw sebagai kepala negara yaitu adanya penerapan persamaan hak, musyawarah pemerintah dan masyarakat serta kebebasan bersuara. Hal tersebut sebagai upaya dalam tindak lanjut dari penelitian ini. Selain itu, peneliti menghubungkan konsep kepala negara Nabi Muhammad saw dengan sistem pemerintahan di Indonesia, dengan menambah variabel demokrasi sebagai bentuk titik temu dalam pemerintahan kepala negara Nabi Muhammad saw dengan pemerintahan di Indonesia