Hubungan antara Forgiveness dengan Psychological Well-Being pada Mahasiswa

Mahasiswa termasuk ke dalam emerging adult individu tidak lagi disebut sebagai remaja namun belum dapat dikatakan sebagai dewasa awal. Perubahan ini memberikan dampak ketidakstabilan pada kehidupannya sehingga menyebabkan beberapa emerging adult memiliki permasalahan mental yang mempengaruhi kesejahteraan psikologisnya. Masalah kesejahteraan psikologis telah menjadi semakin umum dikalangan mahasiswa saat ini. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis adalah memaafkan. Individu yang mampu memaafkan dirinya dapat terhindar dari anxiety dan depression. Pemaafan diri dapat memberikan dampak positif secara fisik maupun psikologis yang optimal pada setiap individu dan dapat memunculkan sikap positif terhadap diri. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara forgiveness dengan psychological well-being pada mahasiswa. Sampel pada penelitian ini berjumlah 322 orang dan diambil menggunakan teknik snowball sampling. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Alat ukur yang digunakan adalah Transgression Related Interpersonal Motivation (TRIM-18) dan Psychological Well-Being Scale (PWBS). Data pada penelitian ini dianalisis menggunakan uji korelasi parametrik. Hasil analisis menunjukkan hubungan positif antara forgiveness dengan psychological well-being (ρ = 0.297, sig. = 0.00). Dapat disimpulkan bahwa forgiveness memiliki hubungan yang signifikan dan memberikan dampak positif pada kesejahteraan psikologis mahasiswa