Pemaknaan Pengalaman Seksual Pranikah oleh Anak Perempuan yang Mengalami Emotionally Absent Father yang Diwarnai Kekerasan Emosional

Ketidakhadiran ayah secara emosional adalah kondisi di mana ayah tidak tidak berperan secara signifikan dalam kehidupan anak dan gagal dalam menunjukan kasih sayang pada anak. Penelitian ini membahas bagaimana kurangnya keterlibatan ayah secara emosional yang diwarnai kekerasan emosional dapat memunculkan predisposisi aktif secara seksual, pemaknaan hubungan seksual pranikah itu sendiri, dan memengaruhi hubungan anak premepuan dengan pasangannya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran bagaimana proses dinamika perempuan yang mengalami ketidakhadiran ayah secara emosional serta pengaruhnya pada predisposisi perilaku aktif secara seksual dan proses pemaknaan hubungan seksual pranikah yang dilakukan oleh partisipan hingga bagaimana relasi partisipan dengan pasangan. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 2 orang, perempuan usia dewasa awal, pernah melakukan hubungan seksual pranikah, mengalami kekerasan emosional dari ayah kandung. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif. Pengambilan data diambil langsung menggunakan metode wawancara semi-structured. Hasil penelitian menunjukan bahwa ketidakhadiran ayah secara emosional memengaruhi pemaknaan hubungan seksual pranikah yang dilakukan partisipan dan relasi partisipan dengan pasangan. Partisipan memaknai hubungan seksual pranikah sebagai kompensasi mendapatkan kasih sayang dari pasangan, sebab partisipan merasa tidak mendapatkannya dari ayah mereka. Ketidakhadiran ayah juga membuat partisipan mengembangkan anxiety/ preoccupied attachment sehingga partisipan menjadikan pasangan sebagai pengganti attachment figure. Penelitian ini berfungsi sebagai refleksi untuk memperbaiki hubungan antara ayah dan anak perempuan