Kelalaian Pemegang IUP terhadap Pengawasan Pertambangan Liar di dalam Kawasan Wilayah Tambangnya

Pertambangan memiliki kaitan yang sangat erat dengan lingkungan, dikarenakan dalam setiap kegiatan pertambangan pasti akan melibatkan lingkungan. Namun dalam kenyataannya permasalahan dalam praktik pertambangan sering kali terjadi yang dimana menjadi korban adalah lingkungan. Padahal seperti yang diketahui fungsi lingkungan ini tidak hanya semata-mata untuk keberlangsungan hidup dimasa sekarang,melainkan juga di masa mendatang. Seperti kasus yang terjadi di Palu dimana sebuah perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan melakukan kelalaian terkait dengan kewajibannya yang menyebabkan perusahaan liar yang menambang pada wilayahnya dan merusak lingkungan akibat penggunaan bahan kimia merkuri. Permasalahannya dengan adanya kelalain tersebut menyebabkan kerusakan lingkungan apakah dapat dikenakan sanksi administratif. Dalam menjawab permasalahan di atas metode penelitian yang digunakan antara lain tipe penulisan adalah Yuridis Normatif, pendekatan masalah yang digunakan adalah pendekatan perundang-undangan (statute approach), lalu untuk bahan hukum yang digunakan adalah primer yaitu peraturan perundang-undangan serta sekunder yaitu literatur, langkah penulisan yang dilakukan adalah mengumpulkan bahan-bahan hukum setelah itu mengklasifikasikan sesuai dengan masalah yang diangkat kemudian dilakukan sistematisasi untuk mempermudah dalam membaca selanjutnya yaitu analisis dengan menggunakan penalaran deduksi serta menggunakan penafsiran hukum sistematis. Yang dimana dalam kasus ini perusahaan pertambangan yaitu PT.Citra Raya Mineral tidak melaksanakan kewajibanya terkait fungsi pengawasan di wilayah tambangnya dan dapat dikenakan sanksi administratif