Perlindungan Hukum bagi Pemegang Hak atas Indikasi Geografis Beras Adan Krayan Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis

Peredaran barang yang begitu cepat dari suatu negara kepada negara lainnya menyebabkan pengaburan asal usul barang sering terjadi. Salah satu pengaburan asal usul barang yang terjadi yaitu pada produk Indikasi Geografis Beras Adan Krayan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlindungan hukum bagi Pemegang Hak atas Indikasi Geografis Beras Adan Krayan atas tindakan Pelaku Usaha Malaysia yang menjual Beras Adan Krayan dengan Label Malaysia, tulisan Made in Malaysia, dan memberikan Merek Bario pada Beras Adan Krayan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yuridis normatif yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder sebagai bahan dasar untuk diteliti, dengan menggunakan 2 (dua) pendekatan masalah antara lain statute approach dan conceptual approach. Hasil dari penelitian ini untuk menujukkan perlindungan hukum bagi Pemegang Hak atas Indikasi Geografis Beras Adan Krayan terhadap tindakan Pelaku Usaha Malaysia menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis serta Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2007 tentang Indikasi Geografis. Pelaku Usaha Malaysia yang menjual Beras Adan Krayan dengan label Malaysia, tulisan Made In Malaysia, dan memberikan Merek Bario dapat dikatakan telah melakukan pelanggaran Indikasi Geografis karena melanggar ketentuan Pasal 66 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis. Sehubungan dengan hal tersebut maka Pemegang Hak atas Indikasi Geografis Beras Adan Krayan dapat melakukan gugatan ganti rugi kepada Pelaku Usaha Malaysia atas pelanggaran Indikasi Geografis yang dilakukannya