Peningkatan Mutu Madrasah melalui Tenaga Pendidik di MI NU Raudlotul Wildan, Ngembalrejo, Bae, Kudus

Tenaga pendidik bermutu merupakan prasyarat mutlak yang harus dipenuhi madrasah guna didapatnya mutu pendidikan yang bagus. Anomali akan masih banyaknya madrasah yang belum miliki tenaga pendidik dengan cakupan kompetensi pedagogik, kognisi maupun tingkat keahlian dengan kualifikasi yang unggul, maka kepala madrasah perlu lakukan pemberdayaan guru melalui upaya peningkatan mutu tenaga pendidik di madrasah. Fokus penelitian yaitu untuk mengetahui sistem mutu pendidikan madrasah; upaya peningkatan mutu tenaga pendidik; serta faktor pendukung, penghambat, dan solusi peningkatan mutu tenaga pendidik di MI NU Roudlotul Wildan Kudus. Jenis penelitian adalah penelitian murni (basic research) dengan pendekatan kualitatif. Objek penelitian adalah MI NU Roudlotul Wildan Kudus. Subjek penelitian meliputi kepala madrasah dan guru pendidik MI NU Roudlotul Wildan. Teknik pengumpulan data gunakan observasi, dokumentasi dan wawancara. Uji keabsahan data gunakan teknik triangulasi sumber, metode dan teori. Teknik analisis data gunakan metode collecting data, selecting data, describing data, summary data. Hasil penelitian menyimpulkan: (1) Mutu pendidikan di MI NU Roudlotul Wildan sebenarnya sudah tergolong bagus lantaran telah penuhi enam dari delapan aspek kriteria minimal standar SNP sebagaimana disyaratkan dalam PP No. 19/2005. Namun pada kriteria mutu madrasah yang dihasilkan pada saat ini berdasarkan Pasal 10 Permendiknas No.63/2009 masih masuk/berada pada kriteria Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagai bentuk manifesto lembaga pendidikan formal yang sedang mengupayakan pengembangan mutu pendidikannya pada tingkat pemenuhan kebutuhan infrastruktur dasar dengan masih ditemukannya lima aspek kelemahan dari delapan yang terdapat dalam item penilaian SNP; (2) Upaya peningkatan mutu tenaga pendidik dalam program pemebrdayan yang berjalan di MI NU Roudlotul Wildan sudah diimplementasikan sebagaimana mestinya sesuai pedoman teori dari para tokoh pendidikan maupun ketentuan regulasi yang berlaku dalam Permendiknas No.8/2007. Asumsi ini diambil lantaran madrasah ini miliki lima keunggulan dalam aspek penerapan manajemen tenaga pendidik yang berlangsung di dalamnya serta hanya menyisakan tiga kelemahan yang masih perlu dicarikan jalan keluarnya segera; (3) MI NU Roudlotul Wildan Kudus sebenarnya miliki modal pendukung yang lebih besar dibanding faktor penghambatnya. (4) Upaya peningkatan mutu pendidikan di MI NU Roudlotul Wildan diupayakan kepala madrasah melalui pemberdayaan tenaga pendidiknya guna mendapatkan mutu kompetensi tenaga pendidik yang handal serta mendukung pada tercapainya tujuan mutu pendidikan madrasah secara menyeluruh dalam mengejar ketercapaian standar mutu SNP yang masih tertinggal. Implikasi yang diharapkan nantinya akan mampu meningkatkan: level mutu kompetensi guru, daya saing pendidikan madrasah