Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Zakat Produktif (Studi Kasus Pada Program 9 Pilar Kampung Nusantara Oleh LAZISNU Kabupaten Kudus)

Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui proses pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui zakat produktif, 2) Mengetahui strategi pendayagunaan zakat produktif agar tepat sasaran serta, 3) Hasil dari pelaksanaan zakat produktif dalam Program 9 Pilar Kampung Nusantara oleh LAZISNU Kudus dalam memberdayakan masyarakat selaku upaya membantu Mustahik dalam meningkatkan kesejahteraan hidup. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dan menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan memakai teknik analisis Model Miles dan Huberman yaitu pengumpulan data (Data Collection), Reduksi data (Data Reduction), Penyajian data (Data Display), serta Penarikan Kesimpulan/ Verfikasi Data (Conclusion Drawing/ Verification). Pengambilan datanya menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 5 informan yaitu 1 Ketua LAZISNU Kudus, dan 4 Mustahik Zakat. Hasil penelitian : 1) Proses pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui zakat produktif yaitu Pemberian dana zakat untuk modal usaha para mustahik, Pembinaan dan pendampingan serta, Pengawasan dan evaluasi kinerja para mustahik. Pelaksanaan program zakat produktif terpantau telah berjalan dengan lancar dan LAZISNU kudus telah melakukan manajemen POAC (Planning, Organizing, Actuanting, Controlling) dengan baik. Namun, dalam proses pemberdayaan ekonomi masyarakat mengalami beberapa kendala yakni dalam hal pendampingan masyarakat yang kurang intens, sehingga mustahik belum bisa mengelola atau memanaj usaha produktifnya dengan baik. 2) Strategi pendayagunaan zakat produktif agar tepat sasaran yaitu LAZISNU Kudus menggunakan daftar format tabel yang di gunakan untuk memverifikasi dan menginterview si penerima zakat, dengan meliputi beberapa aspek yaitu Aspek pribadi, Aspek bisnis dan Aspek motivasi. Namun, pendayagunaan zakat dalam pendistribusian tampaknya kurang tepat sasaran karena ada beberapa kendala yaitu kurangnya komunikasi dari pihak pengurus LAZISNU Kudus dengan UPZIS atau Ranting Desa, kurangnya SDM yang di tugaskan di lapangan sehingga menjadikan pendistribusian zakat kurang tepat sasaran serta, Pengurus LAZISNU Kudus hanya mensurvei di beberapa titik saja sehingga penerima zakat kurang sesuai dengan kriteria delapan ashnaf. 3) Hasil dari pelaksanaan zakat produktif dapat memberikan dampak antara lain : Dapat meningkatkan ekonomi para mustahik dari hasil penjualan usaha produktifnya guna memenuhi kebutuhan hidup secara berkelanjutan serta dapat mengurangi angka pengangguran