Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy

Nilai Pendidikan Islam ialah hal-hal yang bermanfaat untuk kemanusiaan termasuk berbentuk bimbingan baik jasmani atau rohani sesuai dengan hukum islam. Nilai-nilai pendidikan islam sendiri dapat diperoleh melalui berbagai macam media salah satunya yaitu novel. Novel merupakan sebuah karya sastra yang berbentuk prosa fiksi yang menceritakan mengenai kehidupan manusia, baik mengenai nilai pendidikan atau mengenai kehidupan. Seperti halnya novel yang peneliti analisis yaitu novel Bumi Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy. Fokus penelitian dalam novel Bumi Cinta yaitu mengenai nilai-nilai pendidikan islam. Tujuan diadakan penelitian adalah untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan islam dalam novel Bumi Cinta Karya Habiburrahman El Shirazy. Penelitian yang digunakan yaitu penelitian kepustakaan yang mana proses penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data menggunakan literatur terkait dengan penelitian. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik dokumentasi dengan pencarian data berupa buku, data tersimpan di website dan lainnya. Dalam skripsi ini, analisis data yang digunakan ialah analisis isi yang merupakan suatu metode yang berguna untuk menganalisis isi dari buku lalu dilakukan perbandingan antara data yang satu dengan yang lain. Selanjutnya data tersebut diinterpretasikan dan disimpulkan. Analisis komponensial juga digunakan dalam penelitian untuk mencari elemen yang kontras atau berbeda yang meliputi tujuan, pendidik, peserta didik serta metode yang digunakan pada nilai-nilai pendidikan islam yang ada. Berdasarkan hasil analisis dapat ditarik kesimpulan yaitu nilai pendidikan islam berupa nilai akidah dengan yakin , menyerahkan diri dan meminta pertolongan hanya kepada Allah dengan wirid, dzikir dan shalat dhuha. Tujuan dari penanaman nilai akidah untuk mengingat dan menguatkan keyakinan bahwa Allahlah satu-satunya yang wajib disembah. Pendidiknya yaitu Syaikh Muhammad Ahmad Al Rasyid, Kiai Lukman Hakim dan Ibnu Athaillah dengan eserta didik Muhammad Ayyas. Metodenya menggunakan ceramah dan nasehat. Nilai ibadah yaitu puasa untuk mengendalikan hawa nafsu, tidak meninggalkan shalat, penanaman kalimat syahadat serta bimbingan membaca Al-Qur’an. Tujuannya agar mengingat kewajiban untuk berkomunikasi dan menyerahkan segalanya hanya kepada Allah. Pendidik yaitu Pak Joko, Ibu dari Ayyas serta Ayyas sendiri. Peserta didiknya yaitu Ayyas, Shamil dan Sarah serta Devid. Metode yang digunakan yaitu nasehat, hafalan dan pembiasaan. Nilai akhlak berupa menjaga pandangan, bertakwa atau takut kepada Allah ketika melihat kemaksiatan serta tolong-menolong. Tujuannya agar peserta didik memiliki sikap yang baik dengan sesama manusia ataupun dengan Allah. Pendidiknya terdiri dari Kiai Lukman Hakim, Imam Hasan dan Bibi Margaret serta peserta didiknya ialah Ayyas. Metode yang digunakan yaitu nasehat