Peran Fungsi Manajemen Zakat, Infak, Sedekah (ZIS) Melalui Program Pemberdayaan Ekonomi untuk Kesejahteraan Umat (Studi Kasus LAZNAS Yatim Mandiri Kudus)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Bagaimana peran zakat, infak, sedekah (ZIS) dalam mensejahterakan umat. 2) Bagaimana pelaksanaan fungsi manajemen dalam meningkatkan kualitas program pemberdayaan ekonomi untuk kesejahteraan umat. 3) Bagaimana faktor penghambat dan pendukung peran fungsi manajemen zakat, infak, sedekah (ZIS) melalui program pemberdayaan ekonomi untuk kesejahteraan umat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dan lapangan (field research) dengan pendekatan penelitian kualitatif. Data-data yang diperoleh tentang peran Fungsi Manajemen Zakat, Infak, Sedekah (ZIS) Melalui Program Pemberdayaan Ekonomi untuk Kesejahteraan Umat di LAZNAS Yatim Mandiri Kudus dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Adapun subyek penelitian ini meliputi ketua LAZNAS Yatim Mandiri Kudus, pengurus program pemberdayaan ekonomi dan penerima manfaat zakat, infak, sedekah LAZNAS Yatim Mandiri Kudus. Hasil penelitian ini memperoleh beberapa temuan, yaitu: 1) peran zakat, infak, sedekah (zis) dalam mensejahterakan umat, diimplementasikan pada program Kampung Mandiri. Melalui program tersebut bunda yatim-dhuafa diberdayakan menjadi sumber daya manusia yang berwawasan, berpotensi dalam wirausaha sehingga mampu mensejahterakan perekonomian mereka. 2) pelasksanaan fungsi manajemen dalam meningkatkan kualitas program pemberdayaan ekonomi dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, serta evaluasi. 3) Faktor penghambat dan pendukung peran fungsi manajemen zakat, infak, sedekah (zis) melalui program Kampung Mandiri untuk kesejahteraan umat. Faktor penghambat meliputi kurangnya motivasi donatur yang menyisihkan rezekinya untk zakat, infak, sedekah (zis), realita yang berlangsung tidak sesuai dengan hasil perencanaan, kenaikan harga bahan, kurangnya penguasaan ilmu teknologi. Adapun faktor penghambat meliputi, pemberian modal dari kantor pusat, semangat kerjasama antar pengurus untuk memajukan program, terbukannya sikap LAZNAS Yatim Mandiri Pusat