Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam Pemakaian Jilbab di SMP 1 Undaan Kudus

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Bagaimana Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam Pemakaian Jilbab di SMP 1 Undaan Kudus, 2) untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam Pemakaian Jilbab di SMP 1 Undaan Kudus Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey lapangan dengan pendekatan Kualitatif deskriptif yaitu penelitian yang berupa kata-kata. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua sumber yaitu data primer (Kepala SMP, pendidik, dan peserta didik perempuan ) dan data sekunder (dokumen tentang sejarah berdiri, struktur organisaai, data guru dan siswa serta data yang mendukung baik berupa file madrasah, maupun informasi lain yang relevan dengan penelitian ini). Tehnik pengumpulan datanya menggunakan metode wawancara semi-terstruktur, observasi nonpartisipan dan dokumentasi. Uji keabsahan data dilakukan dengan cara, peningkatan ketekunan, triangulasi, menggunakan bahan referensi dan member check, dan tehnik analisis datanya menggunakan reduksi data, penyajian data (data display) ]dan penarikan kesimpulan (verification). Adapun lokasi penelitiannya adalah di SMP 1 Undaan Kudus. Hasil analisis data dapat diperoleh temuan-temuan penelitian sebagai berikut, Pertama, Implementasi Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam Pemakaian Jilbab di gagas pada tahun 2001 oleh salah satu pendidik mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan kriteria jilbab yang sudah memperhatikan syarat-syarat ketentuan jilbab menurut Islam dengan padanan seragam yang yang seluruhnya panjang dan sopan. Dengan menggunkaan pendekatan keteladanan, pengalaman dan pembiasaan saat ini SMP 1 Undaan peserta didik serta pendidiknya yang beragama Islam 100% telah mengenakan Jilbab. Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam juga di kembangkan dengan adanya program keagaam seperti sholat berjamaan ekstra BTQ dan acara keagamaan lainnya. Kedua, faktor pendukung yang mempengaruhi keberhasilan pemakaian jilbab diantaranya kebijkan tersebut mendapat dukungan penuh dari Kepala SMP 1 Undaan dengan di perbolehkannya jilbab di sediakan di Koperasi Sekolah, peran guru sebagai suri tauladan yang sudah mencontohkan adab berbusana dalam Islam dengan memakai Jilbab, dan Kondisi dan nilai histori desa Sambung yang menjunjung tinggi adat serta budaya Islam yang dibawa oleh para Ulama terutama para Wali di kota Kudus. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu keterbatasan wawasan tentang Agama Islam terutama keutamaan memakai Jilbab, keterbatasan ekonomi sehingga memilih seragam non Jilbab, dan belum adanya aturan tertulis tentang pemakaian Jilba