Analisis Manajemen Produksi dan Pengendalian Mutu dalam Meningkatkan Kualitas Produk (Studi Kasus pada UD. Aliya Kaliputu Kudus)

Penelitian ini dilatarbelakangi pentingnya manajemen produksi dan pengendalian mutu dalam suatu bisnis adalah mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan manajemen produksi dalam meningkatkan kualitas produk, penerapan pengendalian mutu dalam meningkatkan kualitas produk, dan kendala dari penerapan tersebut. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini termasuk jenis field research dengan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Guna memperoleh data yang berkenaan dengan permasalahan penelitian lebih lanjut, sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer dan sekunder, serta teknik pengumpulan data ialah menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah pemilik usaha, kepala bagian produksi, karyawan toko, dan konsumen. Sedangkan objek penelitian ini yaitu UD. Aliya Kaliputu Kudus. Hasil dari penelitian ini adalah pertama, penerapan manajemen produksi dalam meningkatkan kualitas produk telah dilakukan dengan baik meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian produksi. Kinerja dalam penerapan manajemen produksi dapat diukur melalui mutu produk yang harus memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan pendapat yang disampaikan konsumen bahwa produk yang disediakan termasuk berkualitas baik. Berdasarkan perspektif syariah, UD. Aliya Kaliputu Kudus telah melaksanakan manajemen produksi sesuai dengan aturan yang ditetapkan dalam syariat Islam. Kedua, penerapan pengendalian mutu dalam meningkatkan kualitas produk meliputi bahan baku, proses produksi, dan produk jadi telah dilakukan dengan baik. Model penerapan yang dilakukan dengan pengecekan, pengendalian, dan perbaikan mutu produk untuk menekan produk rusak bahkan menghilangkannya sehingga semua hasil produk berkualitas bagus. Adapun jenis produk rusak (misdruk) yang paling dominan adalah jenang rusak diakibatkan tikus. Ketiga, kendala dari penerapan manajemen produksi dalam meningkatkan kualitas produk yaitu peramalan (forecasting) produksi yang kurang tepat mengakibatkan penumpukan stok produk jadi dan terdapat tenaga kerja yang bekerja tidak mematuhi arahan dan aturan dari perusahaan. Adapun kendala dari penerapan pengendalian mutu dalam meningkatkan kualitas produk terdiri atas enam faktor yaitu tenaga kerja, bahan baku yang digunakan, mesin, metode kerja yang diterapkan, dan lingkungan kerja. Adapun faktor kendala dalam penerapan pengendalian mutu yang paling dominan adalah tenaga kerja (manusia)