Implementasi Penilaian Autentik Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs Salafiyah Kalanglundo Ngaringan Grobogan Tahun Ajaran 20119/2020

Penelitian ini bertujuan: (1) Mendeskripsikan bagaimana Pelaksanaan penilaian autentik pada mata pelajaran sejarah kebudayaan islam di MTs. Salafiyah Kalanglundo. (2) Mendeskripsikan apa saja kendala dalam penilaian autentik pada mata pelajaran sejarah kebudayaan islam di MTs. Salafiyah Kalanglundo. (3) Mendeskripsikan bagaimana upaya atau solusi dari kendala penilaian autentik pada mata pelajaran sejarah kebudayaan islam di MTs. Salafiyah Kalanglundo. Metode penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Subyek penelitian ini adalah kepala madrasah, waka kurikulum, guru sejarah kebudayaan islam (SKI), dan 2 peserta didik. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Data dianalisis dengan mereduksi data yang relevan, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi penilaian autentik pada mata pelajaran sejarah kebudayaan islam (SKI) di MTs. Salafiyah Kalanglundo Ngaringan telah dilaksanakan pada tiga aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. (1) pelaksanaan penilaian autentik telah berjalan cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan seluruh bentuk penilaian pada aspek kognitif telah terlaksana dengan baik, sedangkan pada aspek afektif dan psikomotorik seluruh bentuk penilaianya juga telah dilaksanakan meskipun belum berjalan dengan optimal. (2) Hambatan-hambatan yang dialami oleh guru SKI yaitu kemampuan guru yang kurang dalam aplikasi penilaiannya, kurangnya sarana prasarana, kurangnya pemahaman peserta didik tentang penilaian, dan belum siapnya peserta didik dalam penilaian autentik, serta keterbatasanya waktu. Solusi yang dilakukan adalah dengan mengikutkan guru dalam kegiatan musyawarah guru mata pelajaran, adanya komunikasi dan kerjasama antara guru SKI dengan guru lainya, dengan kepala Madrasah dan wakil kepala madrasah, serta adanya supervisi yang dilakukan dalam setiap satu semester dan perlu di imbangi dengan fasilitas yang baik agar penilaian autentik dapat berjalan dengan optimal