Peran Bimbingan Konseling Islam dalam Dakwah Islamiyah untuk Meningkatkan Perilaku Spiritual Remaja Desa Prambatan Lor Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus

Tujuan dari penelitian yang penulis lakukan ini adalah untuk mengetahui, terutama terkait dengan hal-hal: (1) Perilaku spiritual remaja Desa Prambatan Lor Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus. (2) Pelaksanaan bimbingan konseling Islam dalam dakwah Islamiyah. (3) Kendala dan solusi dalam pelaksanaan bimbingan konseling Islam dalam dakwah Islamiyah untuk meningkatkan perilaku spiritual remaja Desa Prambatan Lor Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi dan teknik sampling informan. Informan dalam penelitian ini meliputi 1 orang sekretaris desa, 1 orang ustadz, 1 orang ustadzah dan 10 orang remaja. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa yang pertama perilaku remaja bisa dilihat dari tiga dimensi. Dimensi ideologis artinya perilaku remaja semakin baik karena dilantunkan ideologi Al-Qur’an dan Asmaul Husna. Dimensi eksperensial artinya remaja merubah perilaku dari negatif ke positif, karena merasakan pengalaman-pengalaman emosinya. Dimensi ritualistik artinya para remaja menggunakan waktu kosong di masjid untuk bertukar pikiran yang bersifat ritual itu membaca yasin, berjanjen, sholat jum’at dan tadarus. Kedua, metode bimbingan konseling Islam, dakwah Islamiyah meningkatkan spiritual menggunakan metode individual dan kelompok yaitu langkahnya identifikasi anak, diagnosis, prognosis, terapi dan follow up. Ketiga, kendala pelaksanaan bimbingan konseling dakwah Islamiyah dalam peningkatan spiritual remaja meliputi kurangnya pemahaman orang tua atau wali terhadap visi dan misi ustadz/ustadzah terhadap visi dakwah Islamiyah dan dampak negatif perkembangan teknologi informasi dan media massa. Keempat, cara penyelesaiannya kendala-kendala tersebut yaitu sistem dan kerja sama yang baik dalam internal lembaga serta kerja sama yang baik dengan orang tua remaja