Pola Pelaksanaan Bimbingan Keagamaan dalam Membina Akhlak Anak (Studi Kasus di Panti Asuhan Budi Luhur Jekulo Kudus)

v ABSTRAK Anggun Noor Firgiawati 1540110031, Pola Pelaksanaan Bimbingan Keagamaan dalam Membina Akhlak Anak (Studi Kasus di Panti Asuhan Budi Luhur Jekulo Kudus). Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pola perencanaan bimbingan keagamaan di Panti Asuhan Budi Luhur Jekulo Kudus; 2) Untuk mengetahui pola pelaksanaan bimbingan keagamaan di Panti Asuhan Budi Luhur Jekulo Kudus; 3) Untuk mengetahui evaluasi pelaksanaan bimbingan keagamaan di Panti Asuhan Budi Luhur Jekulo Kudus. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian di Panti Asuhan Budi Luhur Jekulo Kudus. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala panti asuhan, pengasuh, pembimbing agama, dan anak-anak asuh panti asuhan. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil analisis data dapat diperoleh temuan-temuan penelitian sebagai berikut: Pertama, perencanaan bimbingan keagamaan di Panti Asuhan Budi Luhur Jekulo Kudus dilakukan dengan mengidentifikasi terlebih dahulu terhadap anak asuh, agar dapat mengetahui kebutuhan yang diperlukan oleh anak dan tentunya untuk kedepannya dalam melaksanakan bimbingan keagamaan terprogram dan terjadwalkan dengan baik. Kedua, pelaksanaan bimbingan keagamaan dilaksanakan sesuai dengan syariat agama. Materi-materi bimbingan keagamaan yang disampaikan adalah tentang ibadah (shalat), membaca Al-Qur‟an, ilmu fiqih dan aqidah akhlak yang sesuai dengan pedoman kehidupan manusia. Untuk metode pelaksanaannya menggunakan tiga metode, yakni: metode ceramah, praktik langsung dan metode kelompok. Terdapat juga faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan bimbingan keagamaan. Faktor yang mendukung antara lain: 1) Seluruh pihak panti asuhan peduli terhadap anak asuh dan juga selalu memperhatikan; 2) fasilitas yang mendukung; 3) bimbingan keagamaan yang terjadwalkan. Adapun faktor penghambat antara lain: 1) latar belakang anak asuh yang berbeda; 2) terdapat beberapa anak asuh yang belum memiliki kesadaran dalam melakukan kegiatan keagamaan. Ketiga, mengenai evaluasi pelaksanaan bimbingan keagamaan, dalam mengevaluasi pihak panti asuhan ini dengan cara praktik langsung, yakni dengan meminta anak asuh untuk membaca Al-Qur‟an dan mempraktikkan gerakan shalat. Apabila terdapat kesalahan maka harus mengulangi lagi sampai benar. Selain dengan praktik langsung evluasi atau penilaian yang dilakukan Panti Asuhan Budi Luhur Jekulo Kudus dalam membina akhlak yakni dengan melihat pada kemampuan serta perkembangan sikap dan perilaku anak-anak