Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing Pada Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VIII MTs NU Ma’rifatul Ulum Mijen Kudus Tahun Pelajaran 2019/2020

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : 1) Tahapan-tahapan penerapan metode role playing pada mata pelajaran fiqih di Kelas VIII MTs NU Ma’rifatul Ulum Mijen Kudus Tahun Pelajaran 2019/2020; 2) Faktor pendukung dan penghambat penerapan metode role playing pada mata pelajaran fiqih di Kelas VIII MTs NU Ma’rifatul Ulum Mijen Kudus Tahun Pelajaran 2019/2020. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan secara natural setting (kondisi yang alamiah), dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta (participant observation), wawancara mendalam (indept interview) serta dokumentasi. Kemudian data dianalisis dengan metode deskriptif analisis dengan pertimbangan agar dapat mengungkapkan realitas yang terjadi saat diterapkannya metode pembelajaran role playing ini terhadap peserta didik. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa : 1) Penerapan metode role Playing pada mata pelajaran Fiqih di Kelas VIII MTs NU Ma’rifatul Ulum Mijen Kudus Tahun Pelajaran 2019/2020 memiliki tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Di tahap perencanaan guru menyiapkan RPP, pemilihan materi serta menyiapkan naskah/skenario. Untuk pelaksanaannya guru menyampaikan materi, penyampaian tentang metode pembelajaran role playing, guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok dan menentukan peran masing-masing, latihan dan simulasi permainan, mempersiapkan properti permainan serta menata setting, kemudian permainan dimulai. Berikutnya adalah evaluasi untuk mengecek seberapa paham peserta didik akan materi yang sudah dipelajari dengan mengerjakan soal yang diberikan. 2) Faktor pendukung penerapan metode role playing yang berasal dari guru yaitu mengetahui karakter atau kompetensi dari peserta didik terlebih dahulu untuk disesuaikan, persiapan dan penguasaan guru terkait metode role playing. Lalu dari peserta didik yang menjadi faktor pendukung pembelajaran adalah semangat peserta didik itu sendiri serta suasana yang nyaman. Peneliti juga menemukan faktor penghambat pelaksanaan metode ini yaitu faktor dari guru, yaitu membutuhkan waktu yang panjang untuk mempersiapkan pembelajaran materi zakat. Kemudian faktor dari peserta didik yaitu ada beberapa dari mereka yang overakting sehingga sering kali berimbas pada temannya yang ikut-ikutan yang kemudian situasi pembelajaran sedikit terganggu, adanya beberapa peserta didik yang bingung dan tidak hafal naskah. Selain itu, faktor kondisi kelas yang di dalamnya hanya ada satu jenis kelamin saja yaitu antara perempuan dan laki-laki dipisah, membuat pemilihan peran dalam metode ini sedikit kesulitan, Faktor lingkungan yaitu suasana kelas yang kadang ramai dan cuaca yang panas kurang mendukung membuat suasana kurang kondusif dalam pembelajaran. Implikasi diterapkannya metode role playing ini pada materi zakat berimbas pada pemahaman peserta didik yang lebih baik. Hal itu dibuktikan dari nilai siswa setelah dievaluasi menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan penggunaan metode ceramah