Peran Kepemimpinan Kiai Berbasis Entrepreneurship dalam Membentuk Kemandirian Santri di Pondok Pesantren Al-Mawaddah Desa Honggosoco Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus Tahun 2019/2020

Penelitian pada skripsi ini di latar belakangi oleh pentingnya sebuah inovasi dalam sebuah lembaga pendidikan untuk menghadapi tantangan global pada saat ini agar para santri bisa lebih mandiri. Pondok Pesantren Al-Mawaddah Kudus merupakan salah satu lembaga pendidikan yang melakukan sebuah inovasi dengan menanamkan jiwa entrepreneurship kepada para santri supaya santri tidak hanya pandai dalam mengaji atau keagamaannya saja, akan tetapi santri juga mampu berwirausaha. Sehingga santri mampu bersaing dan mandiri di masyarakat sesuai dengan perkembangan zaman dan globalisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bentuk kepemimpinan kiai berbasis entrepreneurship di Pondok Pesantren Al-Mawaddah Honggosoco Jekulo Kudus Tahun 2019/2020, (2) Peran kepemimpinan kiai berbasis entrepreneurship dalam membentuk kemandirian santri di Pondok Pesantren Al-Mawaddah Honggosoco Jekulo Kudus Tahun 2019/2020, (3) Faktor pendukung dan penghambat dalam membentuk kemandirian santri di Pondok Pesantren Al-Mawaddah Jekulo Kudus Tahun 2019/2020. Peneliti menggunakan jenis penelitian studi kasus (case study) dengan pendekatan kualitatif. Adapun sumber data yang digunakan adalah data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari tempat objek penelitian yaitu Pondok Pesantren Al-Mawaddah Desa Honggosoco Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus melalui wawancara dan sumber data sekunder berupa buku bacaan, artikel-artikel maupun laporan-laporan hasil penelitian yang berkaitan dengan judul. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis data model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Bentuk kepemimpinan kiai berbasis entrepreneurship di Pondok Pesantren Al-Mawaddah dalam pengelolaan usaha seluruhnya dipercayakan kepada santrinya, kiai memberikan fasilitas kepada santrinya berupa unit usaha untuk dijadikan bahan pembelajaran kepada santrinya dalam bidang entrepreneurship. Kiai selalu memantau perkembangan para santri yang diberikan tanggung jawab untuk mengelola usaha pesantren. Pengelolaan enterpreneurshipnya sendiri terdiri dari beberapa tahap, yakni perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Tipe pemimpin di Pondok Pesantren Al-Mawaddah adalah kharismatik dan demokratik, hal ini dilihat dari cara bertindak seorang pemimpin dalam mengambil keputusan, mengarahkan dan membimbing para santri. (2) Peran kepemimpinan kiai berbasis entrepreneurship di Pondok Pesantren Al-Mawaddah dalam membentuk kemandirian santri, kiai memiliki tiga peran, yaitu sebagai pemimpin, sebagai pengajar dan sebagai pengasuh. Kiai di Pondok Pesantren Al-Mawaddah berperan sebagai pimpinan, manajer, supervisor, serta fasilitator bagi santri yang mengelola usaha pesantren. (3) Faktor pendukung dalam proses pembentukan sikap mandiri santri adalah adanya fasilitas yang memadai untuk proses pembentukan sikap mandiri para santri serta adanya peraturan-peraturan yang dibuat oleh kiai. Melalui berbagai peraturan dan kegiatan yang dilaksanakan oleh santri, akan mendorong terbangunnya kemandirian santri. Sedangkan untuk faktor penghambat adalah dari diri masing-masing santri. Karena terkadang masih terbiasa meminta kepada orang tua, selain itu juga ketika anak-anak santri itu tidak bisa menjalankan komitmen dari awal, dan akhirnya lebih memilih untuk keluar dari pondok. Karena masih ada sebagian santri yang enggan bahkan malas untuk bisa menanamkan sikap kemandirian dengan ikut andil dalam melakukan kegiatan entrepreneurship karena pola asuh orang tua yang sering memanjakan anaknya