KULIAH KERJA NYATA PROGRAM KAMPUS MENGAJAR PROGRAM PENDAMPINGAN LITERASI, ADAPTASI TEKNOLOGI, ADMINISTRASI DI SD ALAM BENGAWAN SOLO Periode 84 DIVISI II.A.2 Tahun Akademik 2020/2021

Pendidikan sekolah dasar adalah level pendidikan yang paling merasakan dampak Covid-19 di Indonesia. Bukan tanpa alasan, mereka paling terdampak karena mayoritas siswa di pendidikan dasar belum begitu mengusai teknologi. Jika dibandingkan dengan siswa di pendidikan sekolah menengah dan sekolah menengah atas, siswa di level pendidikan sekolah dasar paling minim pengalaman dalam menggunakan gawai pribadi, bahkan tidak sedikit yang belum memiliki bahkan belum pernah mengoperasikan gawai. Padahal saat ini, ketika pandemi Covid-19 terjadi, mayoritas kegiatan dilakukan secara daring. Hal ini menjadi masalah yang cukup serius, karena pandemi sendiri bukan suatu keadaan yang terjadi dan selesai dalam satu waktu yang singkat. Permasalahan tersebut paling dirasakan di daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal). Yang notabenenya di kondisi normal saja daerah 3T tersebut terbilang belum merasakan pemerataan pendidikan, kini semakin diperparah dengan pandemi yang memaksa kegiatan belajar mengajar secara daring. Tentu permasalahan ini berkaitan erat dengan kurangnya pemerataan infrastruktur di daerah. Melihat kondisi tersebut, dicetuskanlah program Kampus Mengajar 1 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Nadiem Makarim. Program ini dibuat dengan misi utama antara lain; perbantuan pembelajaran, perbantuan administrasi, adaptasi teknologi, dan perubahan pola hidup selama pandemi. Program ini dicanangkan terlaksana dalam 3 bulan pada Kampus Mengajar tahap 1 yang saat ini sudah selesai. Di tulisan ini akan kami sampaikan capaian-capaian dalam program Kampus Mengajar tahap 1 ini. Melihat manfaat yang sangat besar dibalik program ini, menjadikan masyarakat menantikan kelanjutan program ini. Semoga kedepan, program Kampus mengajar akan lebih baik lagi dalam hal kualitas maupun kuantitas