Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Capital Intensity Terhadap Penghindaran Pajak Pada Perusahaan Manufaktur

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh komisaris independen, komite audit, dan capital intensity terhadap penghindaran pajak pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2019. Dalam penelitian ini digunakan metode eksplanasi. Variabel dalam penelitian ini adalah komisaris independen (X1), komite audit (X2), capital intensity (X3) dan penghindaran pajak (Y). Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur dan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan diperoleh 12 (dua belas) perusahaan sebagai sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu menelusuri laporan keuangan perusahaan manufaktur sub sektor otomotif dan komponen tahun 2015-2019 melalui situs BEI (www.idx.co.id). Data diolah dengan menggunakan analisis akuntansi, analisis deskriptif, analisis regresi linear berganda, uji asumsi klasik, uji hipotesis dan analisis koefisien determinasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil persamaan regresi linier berganda Y = 0,311 - 0,281X1 + 0,005X2+ 0,124X3. Hasil uji hipotesis (t) menunjukkan bahwa secara parsial komisaris independen berpengaruh terhadap penghindaran pajak dengan tingkat signifikansi sebesar 0,017 < 0,05, komite audit tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak dengan tingkat signifikansi sebesar 0,954 > 0,05, dan uji hipotesis (t) capital intensity menunjukkan bahwa secara parsial berpengaruh terhadap penghindaran pajak dengan tingkat signifikansi sebesar 0,043 < 0,05 Selain itu, hasil penelitian juga menunjukan bahwa secara simultan (F) variabel komisaris independen, komite audit, dan capital intensity berpengaruh terhadap penghindaran pajak dengan tingkat signifikansi sebesar 0,014 < 0,05. Berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi dapat disimpulkan bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,503 atau 50,3%. Hal ini berarti setiap perubahan penghindaran pajak dijelaskan oleh komisaris independen, komite audit, dan capital intensity sebesar 50,3%, sedangkan sisanya 49,7% dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak masuk dalam penelitian ini seperti profitabilitas, ukuran perusahaan dan leverage. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengganti maupun menambahkan variabel bebas yang dapat mempengaruhi penghindaran pajak seperti profitabilitas, ukuran perusahaan agar memberikan pengaruh yang signifikan, menambah tahun pengamatan penelitian dalam hal ini lebih dari 8 (delapan) tahun, dan menggunakan sampel data dari industri selain manufaktur