Pengaruh Laba Bersih, Likuiditas dan Arus Kas Operasi Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Perdagangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2015 - 2019

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh laba bersih, likuiditas dan arus kas operasi terhadap kebijakan dividen pada perusahaan perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014-2019. Dalam penelitian ini digunakan metode eksplanasi. Variabel dalam penelitian ini adalah laba bersih (X1), likuiditas (X2), dan Arus Kas Operasi (X3) dan Kebijakan Dividen (Y). Populasi penelitian ini adalah perusahaan perdagangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan diperoleh 6 (enam) perusahaan sebagai sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu menelusuri laporan keuangan perusahaan perdagangan tahun 2014-2019 melalui situs BEI (www.idx.co.id). Data diolah dengan menggunakan analisis akuntansi, analisis deskriptif, analsis regresi linear berganda, uji asumsi klasik, uji hipotesis dan analisis koefisien determinasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil persamaan regresi linear berganda Ῡ = 0,331 – 000,000,000,12,450 X1 + 0,019 X2 – 000,000,000,11,320 X3. Hasil uji hipotesis (t) menunjukkan bahwa secara parsial laba bersih berpengaruh terhadap kebijakan dividen dengan tingkat signifikansi sebesar 0,002 0,05. Variabel arus kas operasi berpengaruh terhadap kebijakan dividen dengan tingkat signifikkansi sebesar -2,310 < 1,7056. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa secara simultan (F) variabel laba bersih, likuiditas dan arus kas operasi berpengaruh terhadap kebijakan dividen dengan tingkat signifikansi sebesar 0,002 < 0,05. Berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi dapat disimpulkan bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,351 atau 35,1%. Hal ini berarti setiap perubahan kebijakan dividen dijelaskan oleh variabel laba bersih, likuiditas dan arus kas operasi sebesar 35,1% sedangkan sisanya 64,9% dijelaskan variabel lainnya. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengganti maupun menambahkan variabel bebas yang dapat mempengaruhi kebijakan dividen seperti profitabilitas, ukuran perusahaan atau nilai perusahaan agar memberikan pengaruh yang signifikan, atau menambah tahun pengamatan dan menggunakan sampel selain perusahaan perdagangan