Pengaruh Perputaran Aktiva Tetap, Hutang Jangka Panjang, dan Modal Kerja Terhadap Return On Investment Pada Perusahaan Sub Sektor Transportasi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2018

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara perputaran aktiva tetap, hutang jangka panjang, dan modal kerja terhadap Return on Investment (ROI). Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah perputaran aktiva tetap, hutang jangka panjang, dan modal kerja sebagai variabel independen dan Return on Investment (ROI) sebagai variabel yang terkait. Sampel dalam penelitian ini adalah 35 data yang terdiri dari 5 (lima) perusahaan subsektor transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2018 menggunakan metode purpose sampling. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan subsektor transportasi dengan melakukan pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji statistik yaitu uji simultan (uji F) dan uji parsial (uji t). Analisis hasil regresi dilakukan setelah model tidak mengalami gejala-gejala asumsi klasik seperti multikolinearitas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas. Penelitian diolah menggunakan perangkat lunak IBM SPSS Statistic, 25,0 dan menghasilkan persamaan sebesar Ŷ = 0,056 + 0,035X1 – 0,026X2 + 0,005X3. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial perputaran aktiva tetap yang diproksikan pada Fixed Assets Turnover (FATO) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return on Investment (ROI) dengan nilai thitung (10,699) > ttabel (2,0395) dan signifikansi sebesar 0,00 < 0,025. Hasil selanjutnya menunjukkan bahwa secara parsial hutang jangka panjang yang diproksikan pada Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return on Investment (ROI) dengan nilai thitung (-2,535) > -ttabel (-2,0395) dan signifikansi sebesar 0,016 ttabel (2,0395) dengan signifikansi sebesar 0,023 Ftabel (2,91) dengan taraf signifikan sebesar 0,000 < 0,05. Nilai korelasi sebesar 0,909 yang berarti hubungan antara variabel dependen dan independen sangat kuat. Nilai Adjusted R Square (R2) diketahui sebesar 0,810 yang artinya adalah 81% variabel dependen Return on Investment (ROI) dijelaskan oleh variabel independen perputaran aktiva tetap, hutang jangka panjang, dan modal kerja, sisanya sebesar 19% dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang dapat mempengaruhi Return on Investment (ROI), seperti aktiva lancar, hutang jangka pendek, beban, piutang, dan penjualan. Dari hasil penelitian ini peneliti memberikan beberapa saran bagi penelitian selanjutnya yaitu dalam penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumal sampel yang akan diteliti dan memperluas sampel penelitian tidak hanya pada perusahaan sub sektor transportasi yang termasuk ke dalam sektor manufaktur, tetapi semua perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel penelitian, sehingga diharapkan tingkat generalisasi akan lebih akurat. Kemudian bisa memperluas variabel penelitiannya, misalnya pengaruh hutang jangka pendek, perputaran kas, dan perputaran piutang