Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kesiapan Pembelajaran Online Berbasis Mooc Berdasarkan Model Tang Dan Chaw (Studi Kasus: Institut Teknologi Sepuluh Nopember)

Massive Open Online Learning (MOOC) adalah salah satu platform pembelajaran online yang berkembang pesat di dunia. Pada akhir tahun 2018 sudah lebih dari 900 universitas di seluruh dunia telah mengembangkan atau meluncurkan 11,400 MOOC. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merupakan salah satu perguruan tinggi yang berencana untuk mengimplementasikan MOOC sebagai sarana pembelajaran baru. Pengimplementasian ini diharapkan dapat terwujud pada tahun 2045, sesuai dengan hasil rapat senat ITS. Sebagai model education technology yang bersifat Massive dan Open, MOOC didesain agar dapat diakses lebih banyak pelajar daripada yang dimungkinkan melalui metode konvensional. Banyak pula pakar yang sudah mengusulkan keunggulan-keunggulan MOOC. Namun meskipun MOOC memberikan banyak manfaat dan banyak digemari oleh perguruan tinggi, MOOC masih memiliki banyak kekurangan seperti tingkat dropout siswa tinggi. Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi kesiapan mahasiswa terhadap MOOC berdasarkan pendekatan blended learning, yang akan dijadikan dasaran rekomendasi bagi ITS untuk mengimplementasikan MOOC kedepannya. Penelitian ini mengadaptasi pendekatan berbasis kuantitatif untuk menganalisis data yang dikumpulkan. Analisis deskriptif dan analisis faktor digunakan untuk menganalisis secara empiris total 38 item tentang sikap siswa. Sikap yang dimaksud adalah sikap terhadap fleksibilitas belajar, pembelajaran online, manajemen studi, teknologi, interaksi online, dan pembelajaran di kelas. Temuan ini merangkum bahwa, ketika mahasiswa memiliki sikap positif terhadap fleksibilitas belajar, pembelajaran online, manajemen studi, teknologi, dan interaksi online, siswa lebih cenderung dapat beradaptasi dengan blended learning dan siap terhadap pembelajaran MOOC. Di sisi lain, ketika mahasiswa memiliki sikap positif terhadap pembelajaran di kelas, mereka cenderung kurang siap terhadap metode pembelajaran MOOC, karena mereka lebih suka untuk bertemu dosen dan teman-teman mereka di kelas dibandingkan dengan kuliah berbasis web. ================================================================================================ Massive Online Learning Open Online (MOOC) is one of the fastest growing online learning platforms in the world. By the end of 2018, more than 900 universities worldwide had developed or launched 11,400 MOOCs. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) is one of the institutions planning to implement MOOC as a new learning tool. This implementation is expected to be realized in 2045, according to the results of the ITS senate meeting. As an educational technology model that is Massive and Open, MOOC is designed to be accessible to more students than is possible through conventional methods. Many experts have also proposed the advantages of MOOC. However, even though MOOC provides many benefits and is well-liked by universities, MOOC still has many shortcomings such as high student dropout rates. Thus, the purpose of this study was to idenify the factors affecting students' readiness for MOOC based on a blended learning approach, which will be the basis of recommendations for ITS to implement MOOC going forward. This study adapted quantitative based approach to analyse the data gathered. Descriptive analysis and factor analysis are used to empirically analyse a total of 38 items on student attitudes. The attitudes mentioned are attitudes towards learning flexibility, online learning, study management, technology, online interaction, and classroom learning. This study summarizes that, when students had a positive attitude towards learning flexibility, online learning, study management, technology, and online interaction, the students were more likely to adapt to blended learning and highly ready towards MOOC learning. On the other hand, when students had a positive attitude towards classroom learning, they were less likely ready towards MOOC learning, as they would prefer to meet their lecturers and friends in physical lecture classes compared to the web-based classes