Analisis Pengaruh Penambahan Limbah Kaca pada Campuran Asphalt Concrete Binder Course (AC-BC) terhadap Karakteristik Marshall

Banyaknya jumlah limbah dihasilkan dari proses manufaktur, industri, rumah tangga, pabrik, dan pertambangan. Pemanfaatan limbah memberikan banyak keuntungan untuk lingkungan hingga anggaran pemerintah. Salah satu dari banyak jenis limbah padat yaitu limbah berbahan baku kaca. Berdasarkan data statistik KNLH sejak tahun 2008, menyebutkan limbah kaca yang dihasilkan oleh 26 kota besar di Indonesia mencapai 0.7 ton per tahunnya dan akan terus bertambah. Hal ini mendorong solusi pemanfaatan limbah kaca dengan mengaplikasikannya dalam bidang teknik sipil khususnya pada perkerasan jalan. Pada penelitian ini, limbah kaca dalam bentuk serbuk kaca dimanfaatkan sebagai filler. Limbah kaca dipilih karena memiliki sifat adhesi yang tinggi, sehingga mampu mengikat sebagai filler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan limbah kaca sebagai filler, kadar filler kaca yang terbaik terhadap karakteristik Marshall, serta pengaruh penambahan filler kaca terhadap kuat tekan campuran laston. Penambahan filler kaca pada campuran laston AC-BC menggunakan variasi kadar 0%, 25%, 50%, 75% dan 100% dari total berat filler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan filler kaca sebesar 50% terhadap berat total filler menghasilkan campuran aspal yang memiliki nilai stabilitas dan flow tinggi sehingga mampu menahan beban lalu lintas. Campuran aspal dengan 50% filler kaca juga menghasilkan nilai VIM dan VMA cenderung rendah serta nilai VFA cenderung tinggi menandakan bahwa filler kaca mampu mengisi rongga-rongga dalam campuran. Nilai ITS pada campuran aspal dengan kadar filler kaca tersebut juga menghasilkan campuran yang lebih tahan terhadap gaya tarik tidak langsung dan potensi kerusakan terhadap air dibanding campuran aspal konvensional. =================================================================================================== Large amount of waste is generated from manufacturing, industrial, household, factory, and mining processes. Utilization of waste provides many benefits for the environment to the government budget. One of the many types of solid waste is waste made from glass. Based on KNLH statistical data, since 2008, it states that glass waste produced by 26 big cities in Indonesia reaches 0.7 tons per year and will continue to grow. This encourages solutions for the use of glass waste by applying it in the field of civil engineering, especially on road pavements. In this study, glass waste in the form of glass powder was used as a filler. Glass waste was chosen because it has high adhesion properties, so it can bind as a filler. This study aims to determine the effect of adding glass waste as a filler, the best glass filler content on Marshall characteristics, and the effect of adding glass filler to the compressive strength of the asphalt concrete mixture. The addition of glass filler to the asphalt concrete binder course mixture used are variations of 0%, 25%, 50%, 75%, and 100% glass filler of the total filler weight. The results showed that the use of glass filler by 50% of the total filler weight produces an asphalt mixture that has high stability and flow values that can withstand traffic loads. Asphalt mixture with 50% glass filler also produces lower VIM and VMA values, and higher VFA values indicating that the glass filler can fill the voids in the mixture. The ITS value in the asphalt mixture with glass filler content also produces a more resistant mixture from indirect tensile forces and potential damage to water