Studi Penggunaan Laminasi Bilah Bambu Hybrid Stainless-steel Sebagai Penguat Sambungan Kapal Bambu dengan Sistem Modular

Sistem konvensional merupakan sebuah metode pembangunan kapal bambu laminasi yang saat ini masih banyak digunakan di Indonesia, pembangunan kapal dengan cara merakit piece part kapal hingga menjadi kapal utuh mengakibatkan kapal tidak dapat dimuat kedalam kontainer sehingga kondisi kapal saat dikirim menjadi tidak terlindungi dan tidak ekonomis. Maka dari itu diperlukan inovasi pembangunan kapal bambu laminasi dengan sistem modular agar proses pengiriman dapat dimuat kedalam kontainer. Dalam penerapan sistem modular, pembangunan kapal akan dibagi menjadi beberapa modul dengan panjang menyesuaikan ukuran kontainer menjadi modul tiga dimensi atau block yang kemudian dapat digabungkan dengan cara dilas pada proses erection modul. Oleh karena itu dibutuhkan material selain bambu yang dapat disambung dengan kuat untuk menghubungkan modul pada seluruh konstruksi memanjang kapal. Stainless steel adalah salah satu material yang memiliki kekuatan yang baik dan dapat disambung dengan cara dilas, serta memiliki nilai ekonomis yang lebih baik dibanding material sejenis lainnya. Sehingga dilakukan penelitian penggunaan laminasi bilah bambu hybrid stainless steel sebagai penguat sambungan kapal bambu dengan sistem modular. Pada penelitian ini dilakukan analisis teknis dan ekonomis produksi dan pengiriman kapal bambu laminasi dengan sistem modular menggunakan material laminasi bambu hybrid stainless steel sebagai penguat. Proses produksi kapal bambu laminasi dengan sistem modular mengakibatkan adanya penambahan kebutuhan material, jenis pekerjaan, jumlah pekerja, dan durasi pekerjaan. Teknis pengiriman kapal bambu dengan sistem modular menggunakan kontainer, sehingga muatan menjadi aman, mudah dibongkar-muat, dan menghasilkan jumlah killing slot yang lebih sedikit dibandingkan dengan sistem konvensional. Nilai massa jenis dari laminasi bambu hybrid stainless steel pada setiap variasi mengakibatkan pertambahan berat kapal sebesar 4-7%. Berdasarkan perhitungan hasil pengujian kuat tarik dan kuat tekuk material laminasi bilah bambu hybrid stainless steel memenuhi syarat sebagai material sambungan kapal bambu laminasi yang dibangun dengan sistem modular sesuai rules BKI Vol VII 2013. Biaya produksi dan pengiriman kapal bambu dengan sistem modular menggunakan material laminasi bilah bambu hybrid stainless steel sebagai penguat sambungan menghasilkan persentase nilai ekonomis sebesar 6-9% lebih ekonomis dibandingkan pembangunan kapal bambu laminasi dengan sistem konvensional. ===================================================================================================== The conventional system is a method which is still used for building bamboo laminated ships in Indonesia, ship building by assembling the piece part to become a complete ship causes the ship to be not loaded into a container so that the shipping condition of the ship is unprotected and uneconomical. Therefore, it is necessary to innovate the contruction of bamboo laminated ships with a modular system so that shipping process can be loaded into containers. In the application of the modular system, the ship will be devided lengthwise into three dimensional modules or blocks which can then be joined by welding in the module erection process. Therefore, a material other than bamboo is needed that can be firmly connected to joint the modules to the entire longitudinal construction of trucated ship. Stainless steel is a material that has a good strength and can be jointed by welding, and has a better economic value than other materials. Therefore, a research was conducted on the use of bamboo laminated hybrid stainless steel as joint strengthening for bamboo ship with modular system. In this study, a technical and economic analysis of the production and shipping of bamboo laminated ship with modular system using a bamboo laminated hybrid stainless steel as a strengthening. The production process of bamboo laminated ship with modular system results in additional material requirements, types of work, number of workers, work duration. Technically the shipping of bamboo laminated ship with modular system uses container, so that the cargo is safe, easy to loading-unloading, and can reduce the number of killing slots, compared to conventional system. The density value of the bamboo laminated hybrid stainless steel in each variation made an increase of ship weight of 4-7%. Based on the results of testing the tensile and bending strength of the bamboo laminated hybrid stainless steel fulfill the requirements as a joining material for bamboo laminated ship with a modular system according to BKI Vol VII 2013 regulation. Stainless steel as a reinforcement of the joint strengthening percentage of economical value of 6-9% is more economical than the convetional syste