Analisis Penggunaan Nartium Hidroksida dan Kalsium Hidroksida sebagai CO2 Removal pada CAS

Indonesia merupakan negara yang menghasilkan buah-buahan dalam jumlah besar. Berdasarkan penghasilan terbesar, terdapat lima komoditas buah tahunan utama pada tahun 2018, yaitu pisang 7,26 juta ton, mangga 2,62 juta ton, siam / jeruk 2,41 juta ton, nanas 1,81 juta ton, dan durian 1,14 juta ton. Hampir setiap provinsi di Indonesia menghasilkan lima komoditas utama tersebut. Pengiriman buah-buahan di Indonesia yang melalui jalur laut memerlukan pengkondisian buah-buahan agar tetap awet saat sampai tujuan. Teknologi yang mampu menjawab permasalahan tersebut adalah Controlled Atmosphere Storage. CAS dapat mengkondisikan udara seperti mengontrol kandungan etilen, CO2, O2 dan pengondisian suhu untuk menambah usia penyimpanan buah. Setiap buah memiliki jangkauan masing-masing kondisi ideal untuk kadar CO2. Suplai CO2 ditetapkan agar tidak menjadi lebih dari yang seharusnya dengan pembuangan CO2, salah satunya dengan metode adsorpsi. Ca(OH)2 dan NaOH merupakan CO2 removal yang berbasis food grade atau aman untuk makanan. Metode percobaan dilakukan dengan membuat skenario kondisi awal menginjeksi gas karbon dioksida pada kotak penyimpanan lalu menyalakan kipas sehingga udara di kotak penyimpanan mengalir menuju kotak CO2 removal dan kandungan CO2 dapat menurun. Pada percobaan dengan massa 50 gram membutuhkan waktu 3 hingga 4 jam untuk menyerap CO2 dari 2,9% menjadi 0,04%. Sementara untuk massa 100 gram memakan waktu 1 hingga 2 jam. Untuk massa 200 gram membutuhkan waktu 49 menit hingga 1 jam 5 menit. Pengaruh komposisi CO2 removal akan menjadi lebih baik apabila kemurnian kandungan menjadi 100%, jika ada gabungan komposisi akan lebih baik pada perbandingan yang sama seperti satu banding satu. Perbandingan luas permukaan cukup mempengaruhi durasi laju penyerapan CO2. Bentuk pipih lebih bagus dibandingkan bulat karena memiliki luas permukaan lebih besar. Kebutuhan CO2 removal untuk pelayaran selama empat hari sebesar 7,4 kg hingga 8,3 kg. ===================================================================================================== Indonesia is a country that produces large amounts of fruit. Based on the largest income, there were five main annual fruit commodities in 2018, namely bananas 7.26 million tons, mangoes 2.62 million tons, siamese / oranges 2.41 million tons, pineapple 1.81 million tons, and durian 1.14 million tons. Almost every province in Indonesia produces these five main commodities. Shipping fruits in Indonesia by sea requires conditioning the fruits to keep them durable when they arrive at their destination. The technology that is able to answer these problems is Controlled Atmosphere Storage. CAS can condition the air such as controlling the content of ethylene, CO2, O2 and temperature conditioning to increase the shelf life of the fruit. Each fruit has its own range of ideal conditions for CO2 levels. The supply of CO2 is determined not to be more than it should be by removing CO2, one of which is the adsorption method. Ca(OH)2 and NaOH are CO2 removals based on food grade or safe for food. The experimental method is carried out by making a scenario of the initial conditions of injecting carbon dioxide gas into the storage box and then turning on the fan so that the air in the storage box flows into the CO2 removal box and the CO2 content can decrease. With a mass of 50 grams, it takes 3 to 4 hours to absorb CO2 from 2.9% to 0.04%. Meanwhile, for a mass of 100 grams, it takes 1 to 2 hours. For a mass of 200 grams, it takes 49 minutes to 1 hour 5 minutes. The effect of the CO2 removal composition will be better if the purity of the content becomes 100%, if there is a combination the composition will be better at the same ratio as one to one. The ratio of surface area is enough to affect the duration of the CO2 absorption rate. Flat shape is better than round because it has a larger surface area. The need for CO2 removal for a four-day voyage is 7.4 kg to 8.3 kg