Zonasi Kerentanan Air Tanah Menggunakan Metode APLIS dan Vertical Electrical Sounding Pada Kawasan Karst Desa Sekar Kabupaten Pacitan

Aktivitas sehari-hari masyarakat tidak bisa dipisahkan dari kemungkinan menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan. Begitu pula dengan masyarakat yang tinggal pada kawasan karst. kawasan karst merupakan kawasan dengan kondisi hidrologi yang unik. Pada kawasan karst banyak berkembang lorong-lorong pelarutan yang berakibat pada kerentanan air tanah terhadap pencemaran yang tinggi. Dalam penentuan nilai kerentanan air tanah digunakan metode APLIS merupakan metodologi parametrik yang memperhitungkan lima variabel utama dengan didasarkan pada analisis SIG. Variabel-variabel tersebut adalah Altitude (A), Slope (S), Lithology (L), Infiltration (I), dan Soil (S). Masing-masing variabel diberi skor dengan rentang 1-10, dimana nilai 1 memberikan pengaruh yang kecil terhadap tingkat kerentanan, sedangkan nilai 10 memberikan pengaruh yang besar. Sebagai validasi dan korelasi digunakan data pengukuran geolistrik VES. Penelitian dilakukan di Desa Sekar Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan. Terdapat empat titik pengukuran VES dengan panjang masing-masing lintasan adalah 300 meter. Data hasil pengukuran lapangan diolah dengan perangkat lunak pengolah data geofisika yang umum digunakan dalam pengolahan data yang diperoleh melalui pengukuran dengan metode geolistrik resistivitas. Melalui pengukuran VES diketahui bahwa batuan pada lokasi penelitian didominasi oleh batugamping klastik. Sementara melalui pengolahan SIG menggunakan metode APLIS didapatkan bahwa lokasi penelitian memiliki kerentanan yang tinggi terhadap pencemaran air tanah. Nilai kerentanan air tanah pada Desa Sekar berkisar antara 60% hingga 80%. ============================================================ People's daily activities cannot be separated from the possibility of causing pollution to the environment. Likewise with the people who live in karst areas. The karst area is an area with unique hydrological conditions. In the karst area, many dissolution tunnels develop which result in the vulnerability of groundwater to hight pollution. In determining the value of groundwater vulnerability, the APLIS method is used. The APLIS method is a parametric methodology that takes into five main variables based on GIS analysis. These variables are Altitude (A), Slope (P), Lithology (L), Infiltration (I), and Soil (S). Each variable is given a score with a range of 1-10, where a value of 1 has a small effect on the large of vulnerability, while a value of 10 has a large effect. As validation and correlation, geoelectric measurement data is used. The reseaarch was conducted in Sekar Village, Donorojo District, Pacitan Regency. There are four VES measurement points with the length of each track is 300 meters. The measurements data were processed using geophysical data processing software that commonly used in processing data which obtained through measurements with the geoelectrical resistivity method. Through VES mesurements, it is known that the rocks at the study site are dominated by clastic limestone. Meanwhile, through GIS pricessing using APLIS method, it was found that the research location has a high vulnerability to groundwater pollution. Sekar Village has the range of groundwater vulnerability between 60% to 80%