Arahan Pengembangan Ekowisata di Mangrove Edu Park, Kelurahan Berbas Pantai, Kota Bontang berdasarkan Preferensi Stakeholder

Kota Bontang merupakan salah satu daerah pesisir dengan kawasan yang tertutup hutan mangrove dan tersebar pada garis pantainya. Salah satu kawasan hutan mangrove di Kota Bontang terletak pada Kelurahan Berbas Pantai. Pada kelurahan ini, telah terdapat Mangrove Edu Park yang memanfaatkan keberadaan mangrove sebagai objek destinasi wisata. Berdasarkan Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Kota Bontang Tahun 2020-2030, Mangrove Edu Park diarahkan pengembangannya sebagai kawasan ekowisata. Namun pada kenyataannya pengembangan yang dilakukan belum optimal sesuai dengan konsep ekowisata. Terdapat permasalahan seperti sampah yang menumpuk di area mangrove, fungsi edukasi yang masih belum optimal, belum adanya penarikan biaya tiket masuk/ gratis untuk wisatawan, dan adanya peningkatan pengunjung yang tidak diimbangi dengan adanya pengaturan batasan pengunjung. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menentukan arahan pengembangan ekowisata di Mangrove Edu Park, Kelurahan Berbas Pantai, Kota Bontang berdasarkan preferensi stakeholder. Dalam mencapai tujuan tersebut, tahapan yang dilakukan adalah (1)Mengidentifikasi karakteristik ekowisata Mangrove Edu Park Berbas Pantai (2) Menentukan faktor- faktor yang berpengaruh dalam pengembangan ekowisata Mangrove Edu Park Berbas Pantai berdasarkan preferensi stakeholder (3) Merumuskan arahan pengembangan ekowisata Mangrove Edu Park Berbas Pantai. Teknik analisis yang digunakan pada tahap pertama dan kedua yaitu teknik content analysis dan tahap ketiga menggunakan metode triangulasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 24 faktor yang berpengaruh dalam pengembangan ekowisata Mangrove Edu Park Berbas Pantai berdasarkan preferensi stakeholder. Berdasarkan faktor- faktor yang berpengaruh tersebut, disusun arahan pengembangan ekowisata dengan memperhatikan karakteristiknya. Arahan tersebut antara lain meningkatkan sistem pemeliharaan ekosistem mangrove dan fauna yang ada, menambah jaring sampah dan rutin melakukan pembersihan sampah, optimalisasi fasilitas dan kegiatan edukasi bagi wisatawan, melibatkan masyarakat lokal khususnya POKDARWIS, memberikan pelatihan- pelatihan kepariwisataan untuk meningkatkan kualitas SDM, pembuatan website sebagai media promosi, meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar stakeholder seperti kerjasama dengan swasta lewat CSR, pengaturan batasan jumlah pengunjung sesuai daya dukung lingkungan, pengadaan biaya ticketing bagi wisatawan, dan pengadaan toko souvenir serta pusat informasi ====================================================================================================== Bontang City is one of the coastal areas with areas covered by mangrove forests and scattered on its coastline. One of the mangrove forest areas in Bontang City is located in the Berbas Pantai Sub District. In this sub district, there is already a Mangrove Edu Park that utilizes the existence of the mangrove as a tourist destination. Based on Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Kota Bontang Tahun 2020-2030 , Mangrove Edu Park is directed to be developed as an ecotourism area. But in reality the development carried out has not been optimal in accordance with the concept of ecotourism. There are problems such as garbage piling up in the mangrove area, lack of educational function, no entry fee for tourists, and no regulation on visitor limits. The purpose of this research is to determine the direction of ecotourism development in Mangrove Edu Park, Berbas Pantai Sub District, Bontang City based on stakeholder preferences. To achieving these objectives, the steps taken are (1) Identifying the characteristics of Ecotourism Mangrove Edu Park Berbas Pantai (2) Determining the factors that influence the development of Ecotourism Mangrove Edu Park Berbas Pantai based on stakeholder preferences (3) Formulating directions for the development of Ecotourism Mangrove Edu Park Berbas Pantai. The analysis technique used in the first and second stages is content analysis technique and the third stage uses the triangulation method. The results of this study indicate that there are 24 factors that influence the development of Berbas Pantai Ecotourism Mangrove Edu Park based on stakeholder preferences. Based on those influencing factors, a direction for ecotourism development is drawn up by taking into account its characteristics. These directives include improving the existing mangrove and fauna maintenance system, adding trash nets and routinely cleaning garbage, optimizing facilities and educational activities for tourists, involving local communities, especially POKDARWIS, providing tourism trainings to improve the quality of human resources, making website as promotion media, increasing coordination and cooperation between stakeholders such as cooperation with the private sector through CSR, setting limits on the number of visitors according to carrying capacity, procurement of ticketing fees for tourists, and procurement of souvenir shops and information centers