Analisis Termal PCM Organik dalam Batako untuk Aplikasi Pendinginan Pasif dalam Bangunan

Pendingin pasif menggunakan prinsip pendinginan yang memanfaatkan energi matahari dan angin untuk mendinginkan bangunan. Salah satu penelitian yang sedang dikembangkan untuk mengatasi hal ini ialah dengan integrasi phase change material (PCM) organik pada material bangunan untuk menyerap panas pada siang hari dan melepas panas pada malam hari, saat temperatur lingkungan turun. Dengan demikian tercipta kesetimbangan termal di dalam lingkungan dalam ruangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan PCM organik pada batako dan menganalisis perpindahan panas yang terjadi pada batako PCM. Metode yang dilakukan ialah pengukuran titik leleh, pengukuran panas laten/sensibel dan eksperimen batako dengan PCM. Titik leleh dianalisis dari derivatif kurva pemanasan PCM. Pengukuran panas laten divalidasi dengan Thermogravimetry Analysis. Eksperimen Batako PCM dilakukan menggunakan batako yang disisipi PCM, lalu diletakkan di bawah sinar matahari selama seharian penuh agar performa pendinginannya terukur, yaitu penurunan temperatur indoor maksimum, delay waktu saat temperatur indoor maksimum, dan efisiensi pendinginan. Perpindahan panas pada batako PCM terjadi secara konduksi dan disertai dengan penyerapan panas oleh PCM. Penurunan temperatur indoor maksimum dan delay waktu saat temperatur indoor maksimum yang didapatkan 3,960ºC dan delay 60,417 menit untuk Minyak Kelapa, n-Octadecane 0,985ºC dan delay waktu 52,200 menit, dan Petroleum Jelly 3,010ºC dan delay selama 58,150 menit. Efisiensi pendinginan oleh Minyak Kelapa sebesar 5,923%, lalu N-Octadecane 2,415%, dan Petroleum Jelly 4,966%. ================================================================================================ Passive cooling uses a cooling principle that utilizes solar and wind energy to cool buildings. One of the studies being developed to address this issue is the integration of organic phase change materials (PCM) into building materials to absorb heat during the day and release heat at night, when the ambient temperature drops created thermal equilibrium in the indoor environment. This study aims to analyze the effect of adding organic PCM to the bricks and to analyze the heat transfer that occurs in the PCM bricks. Temperature over time was measured and further being used to determine latent/sensible heat of PCM embedded in brick. The melting point is analyzed from the derivative of the PCM heating curve. The measurement of latent heat was validated by Thermogravimetry Analysis. Experiment was carried out using PCM inserted in bricks under the sun for a day. Heat transfer in PCM bricks was taken place by conduction at the same time the heat was absorbed by PCM resulting in additional thermal resistance inside the bricks. The cooling performances were quantified as the maximum indoor temperature drop, time delay at maximum indoor temperature and the cooling efficiency of the bricks. Maximum indoor temperature drop and time delay at maximum indoor temperature obtained are 3,960 ºC and 60,417 minutes, 0,985 ºC and 52,200 minutes, and 3,010 ºC and 58,150 minutes, for Coconut Oil, n-Octadecane, and Petroleum Jelly, respectively. Whilst cooling efficiency obtained is 5.923%, 2.415%, and 4.966% for Coconut Oil, n-Octadecane, and Petroleum Jelly, respectively