Produksi Gas Hidrogen Melalui Elektrolisis Alkali Air Dengan Elektroda Ni-Ni dan Aktivator Co-Mo

Hidrogen merupakan salah satu bahan yang dibutuhkan berbagai industri dan menjadi kandidat kuat sebagai energi bersih di masa mendatang. Salah satu metode alternatif Produksi Gas Hidrogen Salah satunya adalah elektrolisis air yang merupakan salah satu metode dalam memproduksi hidrogen dengan kelebihan meliputi teknologi yang ramah lingkungan dan produk samping (oksigen) yang bernilai jual tinggi. Akan tetapi metode ini dalam prakteknya memerlukan energi listrik yang cukup besar, oleh karena itu dalam produksi hidrogen 683 ton/tahun ini akan digunakan aktivator ionik Co-Mo dengan elektroda Nikel dan memanfaatkan sumber listrik PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) untuk meminimalkan biaya elektrolisis. Berjalannya produksi hidrogen perlu dilakukan optimasi dan efisiensi proses agar proses produksi dapat menekan cost yang terlalu tinggi dan menghasilkan profit yang lebih tinggi. Sehingga dilakukan efisiensi heater sehingga kebutuhan bahan bakar untuk memanaskan air proses berkurang hingga 52,6% menjadi 1,04 Kg/jam dibandingkan dengan sebelum efisiensi kemudian dilakukan juga optimasi pada reaktor elektrolisis dengan menambahkan aktivator yang mampu menurunkan kebutuhan listrik sebesar 8% menjadi 6603,6482 kW listrik. Kebutuhan air kondensor juga akan menjadi lebih kecil karena didasarkan atas kebutuhan make-up air proses sebesar 488,28 Kg/jam dan 244,14 Kg/jam sehingga kerja head pompa juga akan lebih kecil. Hidrogen yang dijual dengan mendapat keuntungan sebelum pajak sebesar Rp 29.517.119.458 dan keuntungan setelah pajak sebesar Rp 22.613.695.567. Nilai BEP yang diperoleh ialah 42,62%, POT pada 4,032 tahun, discounted rate untuk IRR sebesar 26,79% dan NPV sebesar Rp 63.823.664.596. Berdasarkan tinjauan ekonomi maka pra rancangan pabrik hidrogen dengan elektrolisis air menarik untuk dikaji dan dipertimbangkan lebih lanjut. ================================================================================================= Hydrogen is one of the matter needed by various industries and became as a strong clean energy candidates in the future. One alternative method of hydrogen gas production is by electrolysis of water which is producing hydrogen with advantages of environmentally friendly technology and high-selling oxygen products. However, in practice this method requires large enough electrical energy, therefore in this production of hydrogen of 683 tons/year will be carried by nickel electrodes and Co-Mo ionic activators and utilizing power plant electricity (hydropower power plants) to minimize electrolysis costs. As the process running, hydrogen production needs to be optimized so that the production cost can be suppressed to get a higher profit. In this process the optimization are held by reducing heater design and using renewable fuel so that the fuel needed to heat the water is reduced by 52.6% up to 1.04 kg/hour compared to before optimation, it is also carried out of optimization in the electrolysis reactor by adding activators which is able to reduce electricity needs by 8% to 6603,6482 KW electricity. The condenser water requirement will also be smaller because it is based on the needs of the water make-up process these are 488.28 kg/hour and 244.14 kg/hour so the head of pump work can be reduced. Hydrogen profit without tax includment has amount of Rp 29,517,119,458 and profit after tax includment has amount of Rp 22,613,695,567. Then BEP value is obtained of 42.62%, POT at 4.032 years, Discounted Rate for IRR by 26.79% and NPV of Rp. 63,823,664,596. Based on the economic reviews, then the pre-hydrogen factory by water electrolysis draft is getting a good interesting prospect to be learned and considered further