Analisis Burst Pressure Pada Corroded Pipeline Dengan Metode Elemen Hingga

Abstrak—Dalam industri migas mencakup beberapa kegiatan yang terdiri dari eksplorasi, ekstraksi, produksi atau pengolahan dan transportasi. Salah satu kegiatan yang penting dalam industri migas adalah sistem transportasi hidrokarbon. Fasilitas transportasi hidrokarbon yang sangat umum digunakan adalah pipa bawah laut. Pipa yang beroperasi di lingkungan laut dapat dengan mudah terkorosi. Korosi akan menyebabkan hilangnya logam pada permukaan pipa dan akan memperburuk kekuatan pipa. Penipisan permukaan pipa karena korosi akan menghasilkan lubang yang terlokalisasi dengan kedalaman yang berbeda dan bentuk yang tidak rata pada permukaan luar dan dalamnya. Apabila tekanan internal pada pipa dengan cacat korosi melewati batas tekanan internal yang diijinkan maka akan terjadi tekanan ledakan atau burst pressure. Oleh karena itu untuk mencegah terjadinya burst pressure perlu dilakukan evaluasi kekuatasn sisa pipa dengan tujuan untuk mengetahui apakah pipa yang memilki cacat dengan tekanan yang bekerja dapat terus beroperasi dengan aman atau tidak. Hasil perhitungan nilai internal pressure hingga pipa mengalami kegagalan dan pipa dianggap meledak (burst) dengan menggunakan FEA sebesar 19.42 MPa. Sedangkan untuk nilai internal pressure dengan menggunakan standard codes DNV-RP-F101 sebesar 18.76 MPa. Untuk pengaruh variasi dimensi ukuran cacat korosi yang paling berpengaruh adalah panjang cacat dan kedalaman cacat karena mengalami penurunan grafik yang tidak fluktuatif. Persentase perbedaan nilai failure pressure yang dihasilkan dari cacat korosi rectangle dan cacat korosi semi-ellipsoidal terhadap nilai burst pressure dari eksperimen burst test sebesar 0.61% dan 0.15%. ======================================================================================================================== Abstract—In the oil and gas industry includes several activities consisting of exploration, extraction, production or processing and transportation. One of the important activities in the oil and gas industry is the hydrocarbon transportation system. The most commonly used hydrocarbon transportation facility is the subsea pipeline. Pipes operating in a marine environment can easily corrode. Corrosion will cause loss of metal on the pipe surface and will worsen the pipe strength. The thinning of the pipe surface due to corrosion will result in localized holes of varying depth and uneven shape on the outer and inner surfaces. If the internal pressure in the pipe with corrosion defects exceeds the allowable internal pressure limit, a burst pressure will occur. Therefore, to prevent burst pressure, it is necessary to evaluate the residual strength of the pipe in order to determine whether the defective pipe with working pressure can continue to operate safely or not. The results of the calculation of the internal pressure value until the pipe fails and the pipe is considered to burst using FEA of 19.42 MPa. Meanwhile, the internal pressure value using standard codes DNV-RP-F101 is 18.76 MPa. For the effect of variations in the dimensions of the corrosion defect size, the most influential is the length of the defect and the depth of the defect due to a decrease in the graph that does not fluctuate. The percentage differences in the failure pressure values resulting from rectangle corrosion defects and semi-ellipsoidal corrosion defects to the burst pressure values from the burst test experiments are 0.61% and 0.15%, respectively