Analisis Pemetaan Potensi Panas Bumi Dengan Menggunakan Metode Penginderaan Jauh (Studi Kasus : Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat)

Penentuan lokasi eksplorasi potensi panas bumi dengan penginderaan jauh menjadi salah satu alternatif mengingat teknologi saat ini yang semakin maju. Salah satu wilayah yang berpotensi menghasilkan panas bumi yaitu Nusa Tenggara Barat khususnya Kecamatan Hu’u Kabupaten Dompu dengan potensi panas bumi hasil survei lapangan sebesar 69 MWe berdasarkan survei lapangan oleh Kementerian ESDM tahun 2004. Pada penelitian kali ini dilakukan pemetaan potensi panas bumi menggunakan penginderaan jauh dengan metode Multi Criteria Analysis (MCA) dari data citra Landsat 8 serta hasil survei sebelumnya. Citra Landsat 8 yang digunakan yaitu dalam waktu 6 tahun berturut-turut (tahun 2015 hingga 2020) dan diambil 1 citra tiap tahun. Dalam mencari daerah potensi panas bumi dengan penginderaan jauh dapat diperoleh menggunakan kanal thermal serta kanal 4 dan 5 pada citra satelit Landsat 8 yang menghasilkan Land Surface Temperature (LST). Kriteria yang digunakan untuk MCA antara lain NDVI, LST, dan geosains yang terdiri dari geologi, geokimia dan geofisika. Untuk mendapatkan nilai potensi panas bumi digunakan algoritma Radiative Heat Flux (RHF). Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, potensi panas bumi berada pada sebelah barat laut daerah Hu’u memiliki luas potensi konsisten sebesar 14,08 km2 dengan potensi tertinggi pada tahun 2015 sebesar 5,32 MWe dan potensi terendah pada tahun 2016 sebesar 2,91 MWe. Besar potensi panas bumi rata-rata dengan penginderaan jauh dan dengan hasil survei memiliki perbedaan sebesar 65,05 MWe. ========================================================= Determining the location of geothermal potential exploration by remote sensing is one alternative given today's increasingly advanced technology. One of the areas that has the potential to produce geothermal is West Nusa Tenggara, especially Hu'u Subdistrict, Dompu Regency with geothermal potential of 69 MWe basedon field survey by the Ministry of Energy and Mineral Resources in 2004. In this study, geothermal potential mapping was conducted by remote sensing using Multi Criteria Analysis (MCA) method from Landsat 8 imagery data as well as previous survey results. Landsat 8 imagery used in 6 consecutive years (2015 to 2020) and taken 1 image each year. In search of geothermal potential areas by remote sensing can be obtained using thermal channels as well as channels 4 and 5 in landsat 8 satellite imagery that produces Land Surface Temperature (LST). Criteria used for MCA include NDVI, LST, and geosciences consisting of geology, geochemistry and geophysics. To obtain the value of geothermal potential used Radiative Heat Flux (RHF) algorithm. From the results of research that has been done, geothermal potential is in the northwest Hu'u area has a consistent potential area of 14.08 km2 with the highest potential in 2015 of 5.32 MWe and the lowest potential in 2016 of 2.91 MWe. The average geothermal potential with remote sensing and with the survey results has a difference of 65.05 MWe