PENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI WAKTU PERJALANAN (STUDI KASUS: URIP SUMOHARJO - SURABAYA)

Latar belakang: Kota Surabaya merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang memiliki masalah kemacetan lalu lintas. Jalan Urip Sumoharjo menjadi salah satu titik kemacetan dan merupakan salah satu jalur utama menuju pusat kota sekaligus penghubung dua jalan arteri lainnya yakni Jalan Darmo dan Jalan Basuki Rahmat. Permasalahan: Tingkat kemacetan yang tinggi mengakibatkan bertambahnya waktu perjalanan. Jalan Urip Sumoharjo hanya sepanjang 500 meter dan dapat ditempuh kurang dari satu menit, namun saat kondisi macet dapat memakan waktu hingga dua menit. Tujuan: Dilakukannya penelitian ini bertujuan untuk memodelkan sistem transportasi Kota Surabaya melalui permodelan sistem dinamik. Beberapa skenario dikembangkan untuk menganalisis dampak penerapan Transit-Oriented Development (TOD) berupa proyek Bus Rapid Transit (BRT) dan trem terhadap efisiensi waktu perjalanan. Metode: Penelitian tugas akhir ini menggunakan model sistem dinamik yang merepresentasikan sistem transportasi di Kota Surabaya dan penerapan konsep TOD. Permodelan sistem dinamik pada penelitian ini dibuat menggunakan Vensim PLE. Hasil: Permodelan sistem dinamik yang dilakukan menghasilkan Causal Loop Diagram, Stock Flow Diagram, dan skenario penerapan TOD melalui proyek BRT dan trem. Skenario yang dihasilkan dari penelitian ini adalah penerapan BRT; penerapan trem tanpa penambahan kapasitas jalan; penerapan trem dengan penambahan kapasitas jalan; penerapan BRT dan trem tanpa penambahan kapasitas jalan; dan penerapan BRT dan trem dengan penambahan kapasitas jalan. Berdasarkan hasil skenario, penerapan trem dengan penambahan kapasitas jalan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas hingga 31% dan meningkatkan efisiensi waktu perjalanan hingga 22%. Penerapan trem dengan penambahan kapasitas jalan akan semakin baik dengan penerapan BRT. Nilai tambah: Hasil dari penelitian tugas akhir dapat menjadi alternatif solusi bagi Pemerintah Kota Surabaya yang dapat diimplementasikan dalam mengatasi masalah kemacetan lalu lintas dengan mengefisiensikan waktu perjalanan dan meningkatkan penggunaan transportasi publik berbasis TOD. Permodelan sistem dinamik dipilih karena mampu mendefinisikan sistem transportasi yang kompleks dan mampu melakukan simulasi terhadap variabel-variabel yang berkaitan dengan sistem tanpa mengubah jalannya sistem