Pengelolaan Persediaan Obat-obatan Pada Rumah Sakit Islam Surabaya

Saat pandemi COVID 19, rumah sakit di Indonesia dituntut harus tanggap dan cepat dalam melakukan penanggulangan maupun penanganan pasien yang terjangkit COVID 19. Salah satunya Rumah Sakit Islam Surabaya, yang harus menyediakan obat-obatan yang bisa digunakan masyarakat. Tugas akhir ini berfokus pada cara bagaimana menentukan mekanisme persediaan dan pengadaan yang tepat untuk Rumah Sakit Islam untuk menekan cost yang dikeluarkan serta mencapai service level yang diinginkan. Untuk itu dilakukan perancangan posedur pengadaan dan persediaan yang tepat untuk meminimasi cost yang harus dikeluarkan dalam kegiatan pengadaan dan persediaan obat. Menggunakan simulasi untuk mencapai tingkat pelayanan (service level) yang diinginkan, serta merancang dashboard perhitungan biaya dalam pengadaan dan persediaan obat. Dari simulasi Monte Carlo dan pengolahan data melalui Visual Basic for Application (VBA) yang dilakukan, maka didapatkan hasil bahwa Pada kebijakan eksisting, T yang digunakan adalah 30 hari, tidak mempertimbangkan safety stock, dan penentuan S-Max tidak mempertimbangkan perhitungan matematis. Total inventory cost yang dihasilkan adalah sebesar Rp. 173.210.242 dengan service level sebesar 92,9%, sedangkan skenario perbaikan yang disarankan adalah menambahkan safety stock, menetapkan T yaitu 30 hari, dan merubah S-Max masing-masing obat mengikuti T yaitu 30 hari. Skenario perbaikan memiliki total inventory cost sebesar Rp 183.659.874 namun memiliki service level sebesar 99,09%