Analisis Risiko Kecelakaan Kerja Pada Proyek Konstruksi Jalan Layang Dengan Metode House of Risk

Risiko kecelakan kerja adalah kemungkinan terjadinya kejadian yang tidak diharapkan dalam setiap kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerugian baik manusia ataupun harta benda. Penerapan kesehatan dan keselamatan kerja pada proyek konstruksi adalah hal yang mutlak dilaksanakan dikarenakan konstruksi merupakan bidang pekerjaan yang memiliki risiko yang tinggi. Kecelakaan terjadi karena terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja atau dalam penelitian ini disebut agen risiko. Dengan penanganan yang tepat penyebab kecelakaan kerja dapat dihilangkan atau diminimalisir sehingga risiko kecelakaan dapat berkurang dan tercapai Zero Accident. Dengan tidak adanya kecelakaan kerja maka dapat meningkatkan produktivitas kinerja pekerja dan menjamin kualitas dan keamanan suatu pekerjaan. Pada tugas akhir ini akan membahas analisis risiko kecelakaan kerja dengan menggunakan metode House of Risk pada proyek konstruksi jalan layang. Proyek yang ditinjau merupakan Proyek Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu Seksi 2A Ujung yang berupa off ramp dan on ramp dan memiliki panjang pada sisi timur 1,49 Km dan sisi barat 1,13 Km serta pembangunan overpass menuru ke Jakarta. Proyek ini direncanakan untuk mengatasi padatnya volume lalu lintas penduduk yang berpergian dari Bekasi ke Jakarta atau Sebaliknya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah House of Risk. Tahapan-tahapan yang akan dilakukan pada penelitian ini meliputi identifikasi risiko, penyebab risiko, dan respon penyebab risiko atau disebut agen risiko. Identifikasi risiko dan agen risiko berdasarkan data HIRADC, obeservasi, dan wawancara dari Proyek Becakayu 2A Ujung. Selanjutnya penilaian dampak risiko dan probabilitas agen risiko dan menilai Korelasi antara risiko dan agen risiko. Setelah itu dikukan perencanaan respon risiko berupa aksi mitigasi terhadap beberapa agen risiko yang memiliki pengaruh besar terhadap terjadinya risiko kemudian menilai tingkat kesulitan aksi mitigasi untuk dilakukan. Setelah itu dilakukan penilaian Korelasi antara aksi mitigasi dan agen risiko. Setelah penelitian dilakukan telah teridentifikasi 70 risiko dari 9 tahapan pekerjaan dan 23 agen risiko. Pada tahapan House of Risk tahap 1 didapatkan bahawa agen risiko tidak menggunakan APD yang tepat (A9), dan tidak mengindahkan rambu / batas garis kerja yang telah dipasang (A8) menjadi agen risiko dengan prioritas tertinggi. Pada perancangan preventive action didapatkan 24 usulan aksi mitigasi untuk mengurangi tingkat kemunculan 11 agen risiko utama. Pada tahapan House of Risk fase 2 didapatkan melaksanakan tool box meeting setiap pekerjaan akan dimulai (PA3) dan Pelaksanaan prosedur pemberian peringatan dan sanksi terhadap personil yang tidak menggunakan APD (PA24). ======================================================================================================= Work accidents risk is the possibility of unexpected events occurring in any human activity that can cause harm to both humans and properties. The application of occupational health and safety in construction projects is required because construction is a field of work that has a high risk. Accidents occur because there are several factors that causing work accident. With proper handling the causes of work accidents can be eliminate or minimize so that the risk of accidents can be reduced. The absence of work accidents can increase the productivity of worker's performance and ensure the quality and safety of a job. In this final project, we will discuss the risk analysis of work accidents using the House of Risk method in elevated road construction projects. The subject on the project is Bekasi-Cawang-Kampung Melayu Toll Road Project Section 2A Ujung. This project is planned to solve the heavy traffic volume of residents traveling from Bekasi to Jakarta or vice versa. The method used in this research is House of Risk. The stages that will be carried out in this study including risk identification, risk causes, and response to risk causes. Identification of risks and risk agents based on HIRADC, observation, and interview from Becakayu 2A Ujung Project. The risk impact assessment and risk agent probability are assessed and assessing the correlation between risk and risk agents. After that, risk response planning is carried out in the form of mitigation actions against several risk agents that have a major influence on the occurrence of risk and then assessing the difficulty level of mitigation actions to be carried out. After that, an assessment of the correlation between mitigation actions and risk agents. After the research was conducted, 70 risks were identified from 9 stages of work and 23 risk agents. At the House of Risk stage stage 1, it was found that the risk agent did not use the right PPE (A9), and did not heed the signs/work line boundaries that had been installed (A8) became the risk agent with highest priority. In designing preventive action, there are 24 proposed mitigation actions to reduce the occurrence of 11 main risk agents. At the stage of the House of Risk phase 2, it was found that carrying out a tool box meeting every work will start (PA3) and implementing procedures for giving warnings and sactions to personnel who do not use PPE (PA24)