Perbandingan Kelayakan Ekonomi antara Sistem Hibrida Baterai-Ultracapacitor, Baterai, dan Ultracapacitor Sebagai Penyimpanan Energi pada Bus Listrik

Moda transportasi umum bus listrik merupakan salah satu moda transportasi yang gencar dikembangkan pada saat ini. Hal ini dikarenakan bus listrik mampu mengangkut penumpang dalam jumlah banyak dan memiliki mobilitas tinggi di jalan raya. Bus listrik memiliki sistem penyimpanan energi sebagai sumber tenaga. Media penyimpanan energi yang umum digunakan pada bus listrik antara lain media penyimpanan baterai dan ultrakapasitor. Setiap media penyimpanan memiliki kelebihan dan kekurangan. Sebagai contoh baterai dapat mendukung kebutuhan energi untuk menggerakkan bus listrik dengan waktu relatif lama namun memiliki siklus pemakaian lebih singkat. Sedangkan ultrakapasitor memiliki keunggulan siklus pemakaian lebih panjang, memiliki efisisensi yang tinggi dan mampu melakukan charging dengan cepat. Namun kelemahan ultrakapasitor memiliki densitas energi yang kecil. Sistem penyimpanan energi hibrida diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang ada pada sistem penyimpanan baterai mupun ultrakapasitor. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui konsumsi energi dan penentuan ukuran baterai dan ultrakapasitor yang tepat, mengetahui kebutuhan pengisian daya pada kendaraan bus listrik saat dibebani siklus perjalanan, serta menghitung kelayakan ekonomi ketiga sistem penyimpanan energi. Penelitian ini menggunakan metode Life Cycle Cost (LCC) dengan harapan mampu menemukan sistem penyimpanan energi yang optimal dengan biaya murah. Penelitian ini diawali dengan melakukan simulasi drive cycle bus listrik menggunakan program ADVISOR. Dalam penelitian ini, kami menggunakan bus listrik BYD K9 dan SIEMENS PEM-Motor 1DB2022 sebagai objek simulasi. Setelah simulasi maka dilanjutkan dengan sizing media penyimpanan energi kemudian melakukan perhitungan LCC pada setiap penyimpanan energi. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai LCC untuk ketiga sistem penyimpanan energi pada bus listrik. Sistem penyimpanan baterai saja memiliki nilai LCC sebesar Rp4.503.723.376,41. Sedangkan LCC pada sistem ultrakapasitor mencapai Rp3.423.822.280,24. Sistem hibrida baterai-ultrakapasitor memiliki nilai LCC sebesar Rp4.304.573.784,43. Dari nilai LCC yang didapatkan terlihat bahwa sistem penyimpanan energi yang paling ekonomis adalah sistem ultrakapasitor saja. ================================================================================================ The electric bus, a public transportation mode, is one of transportation that is being intensively developed in this modern era. Its because electric buses can carry numerous passengers and have high mobility on the highway. Electric buses have energy storage system as it’s power source. Energy storage media which commonly used in electric buses are battery and ultracapacitors. Both of them has advantages and disadvantages. For example, a battery can support for a long time the energy that needed to drive an electric bus, but it has a shorter life span. Meanwhile, ultracapacitor has advantages such as a longer life span, has high efficiency and is able to perform fast charging. However, ultracapacitors has a small energy density. The hybrid energy storage system is expected to be able to overcome the problems that exist in battery and ultracapacitor storage systems. For this reason, this research was carried out with the objectives of: knowing energy consumption and determining the right size of batteries and ultracapacitors; knowing the charging needs of electric bus when be laden with drive cycles; and calculate the economic viability of the three energy storage systems. This study uses the Life Cycle Cost (LCC) as comparation method, with the hope of being able to find an optimal energy storage system at a low cost. The research start with simulating an drive cycle of an electric bus using the ADVISOR program. In this research we use electric bus BYD K9 and SIEMENS PEM-Motor 1DB2022 series as the simulation object. Then, its followed by sizing the energy storage media and then calculating the LCC on each energy storage system. From the calculation results obtained LCC values for the three energy storage systems on the electric bus. The battery storage system alone has an LCC value of IDR4.503.723.376,41. While the LCC on the ultracapacitor system reached IDR3.423.822.280,24. The battery-ultracapacitor hybrid system has an LCC value of IDR4.304.573.784,43. From the LCC value obtained, it can be seen that the most economical energy storage system is the ultracapacitor system