Analisa Pengaruh Variasi Ketebalan Cat dan Cacat Coating Pada Material Baja A36 Terhadap Laju Korosi di Lingkungan Air Laut (Studi Kasus : Project Mitsui Water Cooling Pipe, PLTU Batang, Jawa Tengah)

Korosi merupakan salah satu masalah yang perlu diberi perhatian lebih khususnya pada dunia industri bangunan lepas pantai. Coating merupakan salah satu cara yang efektif untuk menghambat laju korosi pada material logam. Namun coating sejatinya tidak serta merta andal melindungi material dari korosi. Banyak faktor yang mempengaruhi keandalan coating, diantaranya adalah keadaan lingkungan ketika proses pemberian coating berlangsung, ketebalan lapisan coating, dan juga ancaman cacat gores coating. Cacat gores pada coating biasanya bisa terjadi pada saat struktur dalam tahap instalasi ataupun saat masa operasi. Cacat yang terjadi mengakibatkan rusaknya lapisan coating yang berfungsi sebagai barrier atau pelindung agar material tidak cepat terkorosi. Pengaplikasian coating dengan ketebalan lapisan yang berbeda-beda di beberapa titik juga dapat menyulitkan prediksi ketahanan material logam dari korosi. Sehingga perlu dilakukan sebuah penelitian Pengaruh perbedaan ketebalan dan variasi cacat gores coating tehadap laju korosi. Sesuai studi kasus maka material yang digunakan pada pipa pendingin PLTU Batang adalah ASTM A36 yang akan di dipersiapkan terlebih dahulu dengan material abrasif berjenis garnet dan dilanjutkan proses coating epoxy dengan variasi ketebalan 300μm, 400μm, 500μm, kemudian di lakukan pencacatan, lalu dilakukan pengujian laju korosi. Hasil pengujian laju korosi dengan metode sel 3 eloktroda menunjukan bahwa coating tanpa cacat mempunyai laju korosi yang sangat rendah di semua variasi ketebalan dengan kategori outstanding, diikuti oleh coating dengan cacat 1 gores, dan yang terakhir coating dengan cacat 2 gores. ================================================================================================= Corrosion is a problem that needs more attention, especially in offshore building industry. Coating is one of the effective ways to inhibit the corrosion rate of metal materials. However, coating does not necessarily reliably protect the material from corrosion. Many factors affect the reliability of the coating, including the environmental conditions when the application of the coating, the thickness of the coating layer, and also the threat of coating scratch defects. Scratch defects on the coating can usually occur when the structure is in the installation stage or during the operating period. Defects that occur cause damage to the coating layer that functions as a barrier or protector so that the material does not quickly corrode. The application of coatings with different coating thicknesses at several points can also make it difficult to predict the resistance of metal materials from corrosion. So it is necessary to do a study of the effect of differences in thickness and variations of coating scratch defects on the corrosion rate. According to the case study, the material used in the cooling pipe of the Batang PLTU is ASTM A36 which will be prepared in advance with garnet-type abrasive material and followed by an epoxy coating process with variations in thickness of 300μm, 400μm, 500μm, then deformed, then tested for corrosion rate . The results of the corrosion rate test using the 3 electrode cell method show that the coating without defects has a very low corrosion rate in all thickness variations with the outstanding category, followed by coatings with 1 scratch defect, and the last coating with 2 scratches defects