Analisis Pengaruh Penambahan Inhibitor Korosi Alami Terhadap Laju Korosi Pada Pelat Baja Astm A36 Dengan Variasi Ph Larutan

Korosi dapat diartikan sebagai sebuah reaksi pengrusakan atau penurunan mutu suatu bahan logam maupun non logam oleh lingkungannya. Proses korosi secara alami tidak akan bisa berhenti ataupun dihentikan selama bahan tersebut mengalami kontak dengan lingkungan. Namun korosi dapat dicegah, atau dihambat laju perusakannya. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mencegah korosi adalah dengan menambahkan inhibitor alami karena mengandung tanin sebagai pelindung. Ekstrak kulit buah manggis merupakan bahan organik yang dapat digunakan sebagai inhibitor dalam jumlah yang optimal. Untuk mengetahui efektifitas kinerja dari suatu inhibitor alami, dilakukan pengujian weight loss. Pada penelitian ini variasi yang digunakan dalam pengujian weight loss adalah pH larutan, konsentrasi inhibitor serta lama waktu perendaman. Nilai laju korosi paling rendah untuk larutan pH 4 setelah perendaman 240 jam adalah 0,807 mpy dengan penambahan inhibitor 300 ppm. sedangkan nilai laju korosi terendah pada larutan pH 7 sebesar 0,545 mpy dengan waktu perendaman 144 jam dan penambahan konsentrasi inhibitor sebesar 300 ppm. Untuk mengetahui perubahan morfologi yang terjadi pada baja ASTM A36 setelah pengujian weight loss, dilakukan pengujian Scanning Electron Microscop (SEM). Hasil pengujian SEM menunjukkan bahwa terjadi perbedaan morfologi pada spesimen baja dengan dan tanpa inhibitor. Pada spesimen baja tanpa inhibitor menghasilakan banyak retakan (crack) dan juga gumpalan-gumpalan menunjukkan adanya produk korosi. Sedangkan pada spesimen baja dengan nilai laju korosi paling rendah menunjukkan adanya sedikit keretakan serta gumpalan-gumpalan yang menutupi lapisan spesimen baja